Kalangan pejabat Amerika Serikat memperingatkan sentimen Islamofobia pasca kasus pemberondongan senapan di Orlando

(VOVworld) - Kalangan pejabat Amerika Serikat memperingatkan sentimen Islamofobia pasca kasus pemberondongan senapan di Orlando. Menurut itu, orang-orang yang melakukan tindakan mengancam orang Muslim tidak akan diampuni dan bahkan bisa dibawa ke pengadilan. Demikian pernyataan yang dikeluarkan setelah terjadi kasus-kasus yang diduga berasal dari pembunuhan di Orlando, negara bagian Florida baru-baru ini, di mana pelakunya Omar Mateen dianggap tercemar fikiran ekstrimisme Islam.


Kalangan pejabat Amerika Serikat memperingatkan sentimen Islamofobia pasca kasus pemberondongan senapan di Orlando - ảnh 1
Tokoh yang mengeluarkan banyak pernyataan keras terhadap kaum Muslim
(Foto: AFP/VNA)


Ketika berbicara pada Rabu (15/6), Ron Hopper, seorang agen FBI yang mengurusi investigasi terhadap pemberondongan senapan tersebut menekankan bahwa pelanggaran-pelanggaran terhadap hak warga merupakan prioritas bagi badan ini. Dia menegaskan bahwa FBI akan menyelidiki kasus-kasus yang dianggap berasal dari motivasi diskriminasi ras, agama atau kecenderungan seksual. Kementerian Hukum Amerika Serikat juga menyatakan bahwa mengancam komunitas Muslim tidak hanya merupakan satu kesalahan saja, tapi juga merupakan pelanggaran terhadap hukum dan semua tindakan itu harus segera dihentikan.

Menurut kantor berita “AFP”, setelah pembunuhan di Orlando, komunitas Muslim di Fort Pierce – tempat tinggalnya pelaku Omar Mateen – sedang menderita penghinaan, diskriminasi dan bahkan ancaman pembunuhan. Sekarang masih belum ada kesimpulan terakhir tentang motivasi sehingga Omar Mateen melakukan pemberondongan senapan di klab malam gay di Orlando.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain