(VOVworld) – Perihal NATO memperkuat latihan-latihan perang di dekat daerah perbatasan dengan Rusia hanya membuat situasi di kawasan Eropa Timur Laut menjadi instabil. Deputi Menteri Luar Negeri (Deputi Menlu) Rusia, Alexei Meshkov, pada Senin (16 Maret) menganggap bahwa Moskwa merasa cemas mendalam tentang perihal negara-negara NATO meningkatkan secara lumayan jumlah latihan-latihan perang di kawasan perbatasan dengan Rusia, khususnya di kawasan Eropa Timur Laut. Pernyataan diplomat Rusia tersebut dikeluarkan setelah Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memberitahukan bahwa pada tahun 2015, blok militer ini akan memperkuat latihan-latihan perang dengan kekuatan dan skala terbesar sejak Perang Dingin, serta mendorong cepat proses pembentukan pasukan reaksi cepat (VJTF) yang meliputi 5.000 serdadu yang digelarkan di negara-negara sekutu di bagian Timur sepeti Polandia dan negara-negara Baltik.


Pada hari yang sama, ketika berbicara di depan sidang Duma Negara (Majelis Rendah) Rusia guna membahas hubungan Rusia-Uni Eropa, Wakil Ketua Duma Negara Rusia, Sergei Zheleznyak menegaskan kemampuan untuk meneruskan hubungan kerjasama strategis antara Rusia dan Uni Eropa masih ada, tapi untuk melaksanakan hal ini, para politikus dan para legislator Eropa harus mulai beraksi di atas prinsip demi kepentingan para pemilih Uni Eropa, jadi tidak menurut sinyal-sinyal dari luar negeri./.