(VOVWORLD) - Viet Nam tengah berupaya melaksanakan semua solusi untuk melakukan transfer teknologi, penelitian, dan produksi vaksin Covid-19 untuk mencapai kekebalan masyarakat. Pemerintah, para ilmuwan, semua unit, dan badan usaha sedang kompak melaksanakan target ini.
 PM Pham Minh Chinh (Foto: VGP/Nhat Bac) |
Saat ini, penelitian, pengujian klinis vaksin Nanocovax yang diteliti dan dikembangkan oleh Perusahaan Persero Bio-teknologi Farmasi Nanogen dan vaksin Covivac yang diteliti dan dikembangkan oleh Institut Vaksin dan Produk Biologi Medis (IVAC) tengah menjamin lajunya. Di samping itu, transfer teknologi vaksin dari luar negeri untuk melakukan produksi di dalam negeri (vaksin ARCT-154 dari Amerika Serikat yang dilaksanakan Vingroup; vaksin dari perusahaan Shionogi (Jepang) yang digelar oleh Perusahaan Kemajuan Internasional (AIC) dan Vabiotech; vaksin Sputnik-V (Rusia) yang dilaksanakan oleh Vabiotech dan Perusahaan DS-Bio juga sedang giat dilaksanakan.
 Mayor Jenderal Do Quyet, Kepala Akademi Kedokteran Militer (Foto: VGP/Nhat Bac) |
Mayor Jenderal, Profesor, Doktor Do Quyet, Kepala Akademi Kedokteran Militer, wakil unit peserta penelitian dan pengujian vaksin Nanocovax menunjukkan: “Akademi Kedokteran Militer dan Institut Pasteur Kota Ho Chi Minh melakukan suntikan bagi 12.000, hingga kini sudah ada lebih dari 11.000 orang di Viet Nam Utara yang sudah disuntikkan di Akademi Kedokteran Militer”.
Dalam temu kerja dengan Kementerian Kesehatan, Dewan Etika Nasional tentang penelitian kedokteran dan biologi, para ilmuwan, wakil basis-basis penelitian, berbagai unit dan badan usaha pada 12 Agustus, Perdana Menteri Pham Minh Chinh telah menekankan harus mengakses secara setara semua jenis vaksin, “vaksin yang terbaik adalah vaksin yang mendapat surat izin, disuntik paling dini, paling cepat dan paling tepat waktu”. Dengan semangat “tepat waktu, aman dan efektif” para ilmuwan, pengelola dan produsen harus melakukan koordinasi lebih erat, lebih gigat, menyingkatkan proses, prosedur administrasi tetapi di segi profesi dan ilmu pengetahuan harus ketat, mencukupi dokumen, karena ini adalah bidang yang terkait dengan kesehatan dan jiwa manusia.
Bersama dengan vaksin, Perdana Menteri Pham Minh Chinh meminta agar lebih aktif mendorong penelitian, transfer teknologi produksi obat Covid-19 dan semua peralatan dan materi medis untuk melayani penanggulangan wabah.