Komunitas Internasional Dorong Rekonsiliasi terhadap Konflik Hamas-Israel

(VOVWORLD) - Pada Kamis malam (12 Oktober) waktu lokal, lima Menteri dari Partai Aliansi Nasional telah mengucapkan sumpah pelantikan di Parlemen (Knesset) Israel, setelah para legislator memberikan suara untuk menyetujui “Pemerintah darurat” yang diperluas. Dengan persentase 64 suara pro dan 4 suara kontra, Knesset telah setuju mempertahankan unsur Kabinet lama dan menambah lima Menteri dari Partai oposisi yang tidak mengurusi kementerian mana pun.
Komunitas Internasional Dorong Rekonsiliasi terhadap Konflik Hamas-Israel - ảnh 1Asap naik setelah konflik Hamas-Israel di pelabuhan di Kota Gaza pada 10 Oktober 2023 (Foto: Xinhua/VNA)

Dalam satu perkembangan lain, pada hari yang sama, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa,, menyatakan bahwa negaranya siap menjadi mediator bagi konflik Hamas-Israel, bersamaan itu mengimbau para pihak untuk segera menghentikan kekerasan.

Pada hari itu juga, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan sejawatnya dari Suriah, Bashar al-Assad, melakukan pembicaraan telepon, di antaranya mendesak semua negara Islam untuk menunjukkan konsistensi dalam pendirian mendukung orang Palestina.

Sementara itu, ketika berbicara pada hari yang sama di depan Parlemen Federasi Jerman, Kanselir Olaf Scholz memberitahukan, negaranya akan memanfaatkan semua hubungan yang dimiliki Berlin di kawasan untuk turut mencegah konflik antara Israel dan Gerakan Islam Hamas.

Pada hari itu juga, Juru Bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, mengimbau Israel dan Hamas untuk mengekang diri dan memecahkan masalah berdasarkan resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan untuk mengimbau Israel supaya menerima gencatan senjata di Jalur Gaza guna membolehkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan.

Komentar

Yang lain