(VOVworld) - Pada Kamis (11 April), Konferensi Menteri Luar Negeri (Menlu) kelompok negara-negara industri maju (G-8) telah mengeluarkan pernyatana bersama yang isinya menunjukkan pendirina tentang masalah Pernyataan tentang Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea dan Suriah. Pernyataan itu dikeluarkan setelah konferensi yang berlangsung selama dua hari  di London (ibu kota Inggris).


Tentang masalah RDR Korea, para Menlu G-8 mendesak RDR Korea supaya mengekang diri, jangan melakukan lagi tindakan menimbulkan ketegangan. Pernyataan itu juga memperingatkan bahwa negara - negara G-8 akan memperkuat langkah - langkah sanksi kalau Pyong Yang terus melakukan uji coba nuklir dan meluncurkan rudal, bersamaan itu juga berangagpan bahwa perihal RDR Korea yang menggunakan kata-kata yang berlebihan hanya akan membuat negara ini semakin terisolasi dari komunitas internasional.

Tentang bentrokan di Suriah, para Menlu G-8 menyatakan kecemasan terhadap situasi jumlah  orang yang tewas di Suriah yang telah naik mencapai lebih dari 70.000 orang, belum terhitung  jutaan pengungsi. Pernyataan G-8 mendesak semua negara supaya memperkuat semaksimal mungkin  bantuan kepada rakyat Suriah, bersamaan itu menegaskan kembali dukungan terhadap Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) - Liga Arab, Lakhdar Brahimi dalam upaya mengusahakan proses transisi politik di Suriah, membantu menghentikan bentrokan yang telah memasuki tahun ketiga./.