(VOVworld) – Konferensi ke-20 Menteri Luar Negeri Forum Kawasan ASEAN (ARF-20) dan Konferensi tingkat tinggi Menteri Luar Negeri Asia Timur (EAS-3) telah berlangsung pada Selasa (2 Juli), di Brunei Darussalem.

Pada Konferensi ARF-20, para Menlu menekankan bahwa ARF perlu terus mengembangkan peranan inisiatif  dalam mendorong penaatan semua prinsip dan standard di kawasan serta hukum internasional, memperkuat dialog, membangun kepercayaan dan menangani secara damai semua sengketa, tidak menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan; bersamaan itu mengembangkan peranan instrumen kerjasama politik-keamanan di kawasan.


Konferensi ini juga menegaskan peranan pentingnya dalam mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan dan keselamatan maritim di Laut Timur; menekankan bahwa semua fihak yang bersangkutan perlu menangani secara damai sengketa-sengketa, mengekang diri dan jangan menggunakan kekerasan, menghormati hukum internasional dan Konvensi PBB tentang hukum laut. Negara-negara peserta menyambut acara konsultasi resmi yang akan diselenggarakan oleh ASEAN dan Tiongkok untuk cepat mencapai Kode Etik tentang perilaku dari semua fihak di Laut Timur (COC).

Pada Konferensi ke-3 Menlu Asia Timur, para Menlu menekankan  perlu-nya terus mendorong kuat kerjasama yang efektif dan aktif dalam bidang-bidang prioritas yalah keuangan, energi, pendidikan, wabah penyakit, pengelolaan bencana alam dan konektivitas ASEAN; bersamaan itu menekankan perlu memperkuat pendorongan konektivitas ekonomi di kawasan melalui pendorongan cepat lajunya untuk menyelesaikan perundingan Perjanjian Mitra Ekonomi Regional Komprehensif (RCEF) pada tahun 2015. Para Menlu juga menekankan peranan penting tentang penjaminan perdamaian, kestabilan dan keamanan laut di kawasan, termasuk Laut Timur./.