(VOVworld)-  Pada Kamis sore, (4 Oktober), Konferensi ke-7 Kemitraan Parlemen Asia-Eropa (ASEP-7) telah mencapai sukses baik setelah berlangsung selama dua hari.

Konferensi ini telah mendengarkan banyak referat yang disampaikan oleh para kepala rombongan dan perbahasan dua pihak tentang masalah memperkuat ketahanan pangan, kerjasama di bidang utang publik dan memobilisasi semua sumber daya  serta memperkuat partisipasi masyarakat  dalam menghadapi bencana alam. Konferensi ini telah mempromosi empat negara anggota baru yaitu Australia, Myanmar, Selandia Baru dan Federasi Rusia. Konferensi ini telah mengeluarkan Pernyataan 37 butir yang isinya menunjukkan bahwa perubahan iklim menimbulkan pengaruh serius terhadap upaya-upaya global dalam menjamin ketahanan pangan dan menyatakan kecemasan tentang perkembangan-perkembangan utang publik dan bencana alam  selama ini yang telah menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan yang berkesinambungan dan menekankan arti penting penguatan kerjasama antara Asia dan Eropa untuk mengatasi akibat krisis utang publik sekarang ini, menyokong gagasan dari G-20 tentang reformasi struktur keuangan internasional, mengajukan komitmen kuat tentang kerjasama untuk memperkuat peranan pengawasan terhadap semua kebijakan moneter dari pemerintah, mengelola pasar keuangan dan pengeluaran anggaran keuangan negara, dengan tegas menyokong semua mekanisme regional dan internasional seperti Badan strategi internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang  pengurangan bencana alam (UNISDR), Perjanjian dari ASEAN tentang pengelolaan bencana alam dan adaptasi darurat (ADDMER), Pusat meminimalkan bencana alam Asia (ADRC) dan lain-lain.

          Dalam pidato penutupan konferensi ini, Pany Yathotou, Ketua ASEP-7, Ketua Parlemen Laos menunjukkan bahwa konferensi tersebut telah mencapai sukses baik, turut mengintensifkan lebih lanjut lagi saling pengertian dan kerjasama antara para legislator Asia dan Eropa. Diatas semangat yang bersahabat dan konstruktif, para utusan telah membahas masalah-masalah darurat dan tantangan-tantangan terhadap keamana, kestabilan sosial-ekonomi dan perkembangan yang berkesinambungan dari dunia untuk mendatangkan kesejahteraan terhadap semua bangsa di Asia dan Eropa./.