Konflik di Sudan: Kedua Pihak Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata Selama 7 Hari

(VOVWORLD) - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Sudan Selatan, pada Senin (2 Mei) menyatakan bahwa panglima tentara Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan komandan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) Mohamed Hamdan Dagalo pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mulai pada Kamis (4 Mei). 

Menurut pernyataan tersebut, Presiden Sudan Selatan Salva Kiir menekankan pentingnya gencatan senjata yang lebih lama serta pentingnya menunjuk para wakil untuk menghadiri negosiasi damai, dan mencatat bahwa kedua pihak telah sepakat untuk menunjuk wakil yang ikut bernegosiasi. 
Sudan Selatan dianggap sebagai salah satu negara penyelenggara negosiasi damai tentang konflik di Sudan dan negara ini telah memberikan permintaan untuk menjadi perantara kerujukan konflik di Sudan.
Menurut Kementerian Kesehatan Sudan, lebih dari 500 orang telah tewas dan lebih dari 4.100 luka-luka karena baku tembak meledak di Sudan sejak pertengahan April. Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa memberitahukan bahwa 270.000 orang telah meninggalkan Sudan untuk mengungsi ke negara-negara tetangga yaitu Republik Cad dan Sudan Selatan. Selain itu, ribuan orang juga telah dievakuasi ke Ethiopia.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain