Hujan deras yang berlangsung terus menerus sejak tanggal 29 Juli telah meruntuhkan lereng bukit dan menyebabkan banjir lumpur dan tanah longsor, berdampak pada kehidupan hampir 350 keluarga. Tanah longsor terjadi ketika sebagian besar korban yang adalah pekerja di perkebunan - perkebunan teh dan keluarganya sedang tidur di tempat perlindungan sementara. Menurut para pihak berwenang setempat, selain lebih dari 100 orang tewas, ada 128 orang lain yang luka-luka dan banyak orang lain hilang. 

Pasukan SAR membantu warga pindah ke tempat aman (Foto: Reuters)

Pekerjaan pencarian dan penyelamatan (SAR) masih digencarkan. Namun, pasukan SAR menghadapi banyak kesulitan ketika mendekati tempat kejadian tanah longsor dan banjir bandang karena jalan rusak, sehingga banyak daerah pemukiman yang terisolasi sama sekali.

Tanah longsor di negara bagian Kerala adalah bencana alam terburuk di negara bagian ini sejak tahun 2018 ketika terjadi banjir serius yang menewaskan hampir 400 orang.