(VOVworld) - Mayoritas warga Inggris menentang keras rencana mengeluarkan negara ini dari  Uni Eropa  tanpa mencapai permufakatan  manapun, atau disebut  “Brexit keras”.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May .
(Foto: vnplus)

  Menurut hasil jajak pendapat yang diumumkan Perusahaan penelitian-konsultasi BMG pada Senin (6/3), 38 persen responden Inggris telah menyepakati cara yang digunakan Perdana Menteri Theresa May untuk menangani masalah Brexit sampai saat ini dan 33 persen warga tidak menyepakati rencana tersebut. Namun, kalau Parlemen menolak butir-butir yang dicapai Ibu Theresa May dengan Uni Eropa, maka mayoritas warga Inggris menentang keras rencana Pemerintah tentang “Brexit keras” .

Ada 56 persen responden telah menentang Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa mencapai permufakatan manapun dengan Uni Eropa. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris sedang harus menghadapi bahaya Rancangan Undang-Undang mengenai Brexit terus dituntut Majelis Rendah untuk diamandir guna memberikan kepada Parlemen keputusan terakhir mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa  dan hubungan perdagangan pada masa depan antara Inggris dengan Uni Eropa. Direncanakan, Majelis Tinggi Inggris pada Selasa (7/3) melakukan pemungutan suara kali kedua tentang Rancangan Undang-Undang mengenai Brexit .