Media Tiongkok Perhatikan Kunjungan Sekjen, Presiden Vietnam, To Lam di Tiongkok

(VOVWORLD) - Kunjungan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Presiden Vietnam, To Lam di Tiongkok telah menerima perhatian luas dari media Tiongkok dengan banyak tulisan penilaian dan analisis, di antaranya menekankan bahwa kunjungan ini merupakan kelanjutan tradisi dan akan mendorong hubungan antara dua negara menjadi intensif dan praktis.

Pada Minggu pagi (18 Agustus), informasi tentang tibanya Sekjen, Presiden To Lam di Guangzhou, memulai kunjungan Kenegaraan di Tiongkok telah dimuat secara luas oleh kantor berita Xinhua dan banyak kantor media besar di negara ini.

Media Tiongkok Perhatikan Kunjungan Sekjen, Presiden Vietnam, To Lam di Tiongkok - ảnh 1Artikel tentang Kunjungan Kenegaraan Sekjen, Presiden To Lam di jaringan "Shanghai Observer". (Foto: Bich Thuan/VOV - Beijing)

Sebelumnya, segera setelah dua negara mengeluarkan komunike tentang kunjungan ini, banyak kantor berita dan pers Tiongkok telah memuat tulisan-tulisan komentar, penilaian tentang hubungan dua negara dan event penting ini. Dalam satu artikel yang dimuat di APP, pada tanggal 17 Agustus, Harian Beijing mengutip kata-kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang menekankan bahwa “Perihal Sekjen, Presiden To Lam memilih Tiongkok menjadi negara pertama untuk dikunjungi setelah dilantik telah mencerminkan secara lengkap penghormatan tinggi terhadap pengembangan hubungan antara dua Partai, dua negara Tiongkok dan Vietnam”.

Koran “Xinmin Evening News” dari Kota Shanghai menegaskan, dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Tiongkok bisa melihat ketinggian, kepentingan dan kedalaman dari semua pembicaraan dan audiensi dalam rangka kunjungan ini. Artikel mengutip kata-kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang menegaskan: “Tiongkok berharap agar melalui kunjungan ini, terus mengembangkan persahabatan tradisional, memperdalam pembangunan Komunitas dengan masa depan bersama Tiongkok-Vietnam”. Menurut artikel tersebut, pengembangan hubungan antara dua negara menguntungkan dua Partai, dua negara; menguntungkan perdamaian, perkembangan dan pembangunan sosialisme yang unik dari masing-masing pihak.

Komentar

Yang lain