(VOVworld) – Pengurus Besar Front Tanah Air Vietnam, Rabu pagi (17/8), mengadakan konferensi mengambil pendapat para pakar terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kepercayaan dan Agama.

Pada konferensi ini, wakil berbagai agama dan para pakar menilai bahwa setelah berulang kali mengambil sumbangan pendapat dari organisasi-organisasi agama, organisasi sosial dan badan yang bersangkutan,  RUU ini telah berhasil memenuhi tuntutan yang diajukan. Mahasthavira Thich duc Thien, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Besar Sangha Buddha Vietnam menegaskan bahwa RUU ini memanifestasikan perlindungan terhadap hak kebebasan beragama untuk semua orang dan semua unsur dalam masyarakat, menjamin aktivitas berkepercayaan dan beragama dari semua organisasi agama, menyatakan kepercayaan dan pengamalan agama sesuai dengan kebutuhan umat penganut  agama. Mahasthavira Thich Duc Thien menunjukkan: “Gugus kata “meminta” dan “meminta izin” telah diganti dengan gugus kata pemberitahuan tentang berbagai isi aktivitas beragama sesuai denganpiagama dan peraturan agama. RUU juga menunjukkan baha  semua agama adalah maujud badan hukum dalam masyarakat, mempunyai pasal-pasal bagi berbagai agama untuk ikut serta dalam aktivitas-aktivitas penerbitan, pendidikan, kesehatan, tunjangan sosial, amal dan kemanusiaan”.

Pada konferensi kali ini, banyak pendapat meminta kepada badan penyunting supaya menderegulasikan dan melengkapi pandangan Partai Komunis dan Negara tentang kebijakan-kebijakan tentang kepercayaan dan agama. Aktivitas beragama dan pekerjaan agama harus bermaksud memperkuat persatuan besar nasional, mengembangkan kekuatan terpadu dari seluruh bangsa, mensukseskan usaha industrialisasi dan modernisasi Tanah Air, membangun dan membela Tanah Air. Oleh karena, masalah-masalah ini perlu diteliti, dipelajari dan ditentukan secara lengkap.