Meneruskan perjuangan menuntut keadilan untuk korban agent oranye/dioxin

(VOVworld) – Selama 10 tahun ini, Asosiasi Korban Agent Oranye/Dioxin Vietnam (VAVA) selalu aktif, tekun dan seperjalanan dengan para korban agent oranye/dioxin dalam perjuangan menuntut keadilan. Walaupun perjalanan ini tetap menghadapi tidak sedikit kesulitan, tapi VAVA akan berusaha sekuat tenaga dan berjuang dengan banyak bentuk pada waktu mendatang. Demikian yang ditegaskan Letnan Jenderal Nguyen Van Rinh, Ketua VAVA sehubungan dengan pereingatan ultah ke-10 Hari Berdirinya VAVA (10 Januari 2004-10 Januari 2014).

Meneruskan perjuangan menuntut keadilan untuk korban agent oranye/dioxin - ảnh 1
Letjan Jenderal, Ketua VAVA, Nguyen Van Rinh
(Foto: vov.vn)

Letnan Nguyen Van Rinh mengatakan: “Kita bisa menggugat perusahaan-perusahaan bahan kimia Amerika Serikat di Amerika Serikat sendiri atau di negara ke-3 jika diijinkan Undang-Undang negara itu. Kedua ialah kami menggerakkan Pemerintah dan rakyat Amerika Serikat memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban agent oranye/dioxin. Ketiga ialah menggerakkan Kongres Amerika Serikat untuk mendukung korban agent oranye/dioxin dengan cara mengeluarkan Undang-Undang bantuan untuk korban agent oranye/dioxin. Perjuangan untuk menuntut keadilan ini masih ada banyak tantangan, tapi kami percaya bahwa keadilan pasti menang”.

Sehubungan dengan peristiwa ini, semua provinsi dan kota di Vietnam mengadakan banyak aktivitas yang praksis untuk memikirkan dan membantu para korban agent oranye/dioxin mengatasi kesulitan, menstabilkan kehidupan dan berbaur pada masyarakat. Pada kesempatan Hari Raya Tahun Baru Tradisional Vietnam-2014, Asosiasi Korban Agent Oranye/Dioxin provinsi Phu Tho memberikan kira-kira 2.000 bingkisan yang masing-masing senilai dari VND 100.000 sampai 400.000 kepada para korban di 13 kabupaten, kota madya dan kota di provinsi ini.

Sementara itu, Asosiasi Korban Agent Oranye/Dioxin kota Can Tho sedang mendorong kuat pekerjaan pendidikan kejuruan dan mengatur lapangan kerja untuk para korban yang masih mampu bekerja; membangun jajaran kader, sukarelawan yang tulus hati untuk merawat para korban yang tak mampu merawati dirinya sendiri./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain