Negara-negara Eropa masih mengalami banyak sengketa dalam masalah migran

(VOVworld) – Sebelum konferensi luar biasa Menteri Hukum dan Menteri Dalam Negeri Uni Eropa yang berlangsung pada Senin (14 September), di Brussels, Ibukota Belgia guna membahas rencana alokasi kuota dalam menerima para migran, negara-negara anggota Uni Eropa tetap mengalami sengketa yang mendalam tentang masalah ini.

Negara-negara Eropa masih mengalami banyak sengketa dalam masalah migran - ảnh 1
Pawai di Warsawa, Ibukota Polandia untuk mendukung para migran
(Foto: vietnamplus.vn)

Dalam pernyataan kepada kalangan pers, pada Minggu (13 September), Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Latvia, Daiga Holma memberitahukan bahwa Menteri Dalam Negeri negara ini telah membatalkan kunjungan ke Brussels untuk menghadiri konferensi tersebut karena perselisihan-perselisihan di dalam negeri tentang penerimaan migran. Latvia menganggap bahwa masalah penerimaan migran harus ditangani di dalam internal masing-masing negara.

Pada hari yang sama, Menteri Dalam Negeri Slovakia, Robert Kaliak memberitahukan bahwa negara ini akan menggunakan hak veto-nya terhadap keputusan tentang alokasi kuota wajib dalam menerima migran. Dia menegaskan bahwa bersama dengan Republik Czech, Polandia dan Hungaria, Slovakia akan terus memprotes haluan alokasi kuota wajib dalam masalah migran di negara-negara anggota Uni Eropa.

Polandia membuka kemungkinan bahwa negara ini bisa menerima lagi migran kalau Uni Eropa membela garis perbatasan Polandia; menemukan siapa para migran, siapa para pengungsi akibat perang dan siapa orang-orang yang datang ke Eropa demi tujuan ekonomi.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain