Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang Ke-43

(VOVWORLD) - Pada Selasa (5 September), Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) dan berbagai KTT terkait dengan tema: “ASEAN Berkaliber: Episentrum Pertumbuhan” telah dibuka di Pusat Konvensi Jakarta (Jakarta Convention Center / JCC), Indonesia, dengan dipimpin Presiden negara tuan rumah, Joko Widodo.

Rangkaian konferensi kali ini dihadiri oleh pemimpin negara-negara anggota ASEAN, Timor Leste sebagai negara pengamat, 9 negara mitra dialog sekaligus negara-negara anggota KTT Asia Timur (EAS) yaitu Republik Korea, Jepang, India, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat, 2 negara tamu yaitu Bangladesh dan Kepulauan Cook, beserta 9 organisasi internasional. Delegasi yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Pham Minh Chinh menghadiri event-event tersebut.

Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang Ke-43 - ảnh 1Acara pembukaan KTT ASEAN yang ke-43

Berlangsung dari tanggal 5 sampai 7 September dengan 12 rapat tingkat tinggi, KTT tersebut fokus membahas empat titik berat, antara lain: menciptakan fondasi bagi Visi jangka panjang ASEAN, membantu ASEAN menjadi lebih gigih untuk menghadapi semua tantangan jaman, menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dan menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai dan makmur. Salah satu naskah paling penting yang dijadwalkan akan dipelajari untuk disahkan oleh para pemimpin ASEAN pada KTT kali ini ialah Pernyataan ASEAN Concord IV. Inisiatif Ketua ASEAN tahun 2023, Indonesia akan menjadi fondasi bagi Visi Komunitas ASEAN tahun 2045, turut memperkokoh ASEAN utnuk menghadap semua tantangan pada masa depan.

KTT tersebut juga akan membahas dan menyepakati beberapa isi, antara lain Prinsip bantuan untuk proses menetapkan keputusan pada semua KTT ASEAN, terutama dalam situasi-situasi krisis, perlunya penguatan aktivitas-aktivitas diplomatik di Jakarta di mana ditempatkan Kantor Sekretariat ASEAN (ASEC), penguatan peranan Sekretaris Jenderal ASEAN dan peningkatan sumber sumbangan biaya.

Di segi ekonomi, konferensi membahas banyak isi terkait dengan ketahanan pangan, keamanan energi, kesehatan, stabilitas keuangan, rantai pasokan, serta mendorong sejumlah motivasi pertumbuhan baru seperti transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi kelautan biru.

Mengenai masalah-masalah internasional dan regional, para pemimpin akan membahas instabilitas yang terjadi lama di Myanmar, Semenanjung Korea, konflik di Ukraina dan situasi Laut Timur. Menurut rencana, ada sekitar 50 naskah yang akan dicatat dan disahkan oleh para pemimpin ASEAN, terkait dengan banyak masalah dan isi di ketiga pilar politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.

Komentar

Yang lain