Pembunuh Dubes Rusia adalah anggota jaringan Gulen
(VOVworld) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Rabu (21 Desember), memberitahukan: Pembunuh Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Ankara, Andrei Karlov adalah anggota jaringan ulama migran Fethullah Gulen yang telah dituduh oleh Ankara sebagai pelaku kudeta yang gagal di Turki pada bulan Juli lalu.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
(Foto: AP/Kantor Berita Vietnam)
Bersangkutan dengan hubungan antara Rusia dan Turki, dalam wawancara kepada Sputnik, pada Rabu (21 Desember), ilmuwan politik Erel Tellyal Tellyal menilai bahwa Turki dan Rusia akan memperkuat kerjasama anti teroris. Dia juga menekankan: Pada pertemuan di Moskwa, para Menteri Luar Negeri Turki, Rusia dan Iran telah berbahas tentang mekanisme kerjasama trilateral tentang masalah Suriah. Pihak Turki memanifestasikan sikapnya yang keras memperhebat kerjasama. Setelah pembunuhan terhadap Dubes Rusia, satu komite Turki-Rusia telah terbentuk untuk melaksanakan investigasi-investigasi bersama tentang kejahatan yang mengerikan ini. Rusia dan Turki akan pindah ke kerjasama yang lebih erat di bidang pemberantasan teroris. Oleh karena itu bisa kita katakan bahwa kalangan-kalangan yang berdiri di belakang provokasi telah tidak mencapai tujuan mereka.
Setelah pembunuhan terhadap Dubes Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, Rusia telah menyatakan serangan ini adalah tindakan provokatif untuk merintangi kemajuan-kemajuan dalam hubungan Rusia-Turki.