Pemerintah Turki memberlakukan perintah situasi darurat

(VOVworld) – Lima hari setelah kegagalan kudeta, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (20/7) memberlakukan situasi darurat untuk waktu 3 bulan di negara ini.


Pemerintah Turki memberlakukan perintah situasi darurat - ảnh 1
Presiden Turki, Erdogan
(Foto: vovworld.vn)

Presiden Erdogan menegaskan bahwa situasi darurat adalah diperlukan “untuk cepat menyingkirkan anasir-anasir dari organisasi teroris yang bersangkutan dengan intrik kudeta”. Turki juga menuduh para pendukung Ulama Fethullah Gulen, orang yang sedang hidup di Amerika Serikat berdiri di belakang kudeta ini. Sebelumnya, Presiden Erdogan pernah menyatakan bahwa “akan merupakan kesalahan besar” kalau Amerika Serikat tidak mengekstradiksi Gulen kembali ke Turki.

Selain itu, pemimpin Turki ini juga menyatakan bahwa demokrasi Turki, satu calon yang sedang berusaha keras masuk Uni Eropa akan tidak terpengaruh tanpa memperdulikan penerapan situasi darurat. Perintah situasi darurat ini mengizinkan Presiden dan kabinet mengesahkan beberapa undang-undang baru, membatasi atau menghentikan semua hak dan hak kebebasan kalau dianggap perlu tanpa memerlukan persetujuan dari Parlemen.


Komentar

Yang lain