Permufakatan gencatan senjata di jalur Gaza dihancurkan

(VOVworld) – Kira-kira dua jam setelah permufakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai mediator, mulai berlaku (dari pukul 12h00 Jumat sidang 1 Agustus menurut WIB), peluru meriam yang ditembakkan dari dalam Jalur Gaza telah jatuh di kota perbatasan Israel. Sedikit-dikitnya 40 penduduk Gaza telah tewas dan kira-kira 100 orang lain luka-luka akibat tembakan meriam yang dilakukan tentara Israel. Sampai sekarang belum diketahui pihak mana yang melanggar gencatan senjata duluan. Akan tetapi, pihak tentara Israel menuduh Hamas yang telah menghancurkan permufakatan gencatan senjata dengan cara menyerang para serdadu Israel yang digelarkan di dekat koridor perbatasan Rafah di Jalur Gaza, bersamaan itu beranggapan bahwa para penembak Hamas telah menculik seorang serdadu.

Permufakatan gencatan senjata di jalur Gaza dihancurkan  - ảnh 1
Warga sipil menjadi korban dalam bentrokan antara dua pihak
(Foto: vietnamnet.vn)

Untuk menghadapi situasi ini, PBB terus mendesak semua pihak di Palestina supaya menegaskan kembali komitmen melaksanakan gencatan senjata selama 72 jam di Jalur Gaza. Juga pada Jumat (1 Agustus), Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras tindakan yang menghancurkan gencatan senjata ini. Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menunjukkan bahwa jika serangan terhadap para serdadu Israel terbukti, tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap permufakatan gencatan senjata serta menimbulkan kecurigaan terhadap semua komitmen yang dilakukan Hamas kepada PBB. Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama juga mengutuk serangan yang dilakukan para penembak Hamas sehingga menewaskan dua serdadu Israel dan membuat seorang prajurit lain hilang./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain