PM Irak mengusahakan bantuan militer dari Rusia

(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Irak, Haider al-Abadi melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (21 Mei), di Rusia. Titik berat pertemuan ini ialah “mengembangkan hubungan bilateral, terutama memperluas kerjasama militer dan keamanan, membantu pasukan-pasukan Irak dalam perang anti terorisme” pada latar belakang Pemerintah Baghdad sedang harus menghadapi tantangan-tantangan serius dalam perang menentang kelompok yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS).

PM Irak mengusahakan bantuan militer dari Rusia - ảnh 1
PM Irak, Haider al-Abadi
(Foto: baomoi.com)


Kunjungan sehari PM Irak di Rusia berlangsung pada latar belakang kaum pembangkang IS baru saja menduduki kota Ramadi, provinsi strategis Anbar, Irak Barat. Ini dianggap sebagai kekalahan terbesar Pemerintah Irak sejak pasukan IS memperluas aktivitas di kawasan Utara negara ini pada Juni tahun lalu. Menghadapi tantangan-tantangan dalam perang menentang kaum pembangkang, PM al-Abadi sedang mengusahakan bantuan militer dari luar.

Yang bersangkutan dengan situasi di Irak, seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memberitahukan bahwa Washington akan mengirim 1.000 rudal anti-tank ke Irak pada awal Juni ini guna membantu Irak menghadapi serangan-serangan bom mobil bunuh diri. Amerika Serikat sedang mempelajari secara sangat serius strategi negara ini di Irak setelah jatuhnya kota Ramadi dan berkomitmen akan membantu Irak merebut kembali kontrol terhadap kota Ramadi dalam waktu secepat-cepatnya./.

Komentar

Yang lain