(VOVworld) – Pada Selasa pagi (3 Maret), menurut waktu Washington, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu membacakan pidato yang berdurasi 50 menit di depan lembaga bikameral Kongres Amerika Serikat (AS), diantaranya berfokus mengutuk Iran yang bersangkutan dengan program nuklir Republik Islam ini.

Tanpa memperdulikan semua saranan Gedung Putih, PM Netanyahu telah mengambil hampir semua waktu pidato untuk mengutuk Iran dan mengimbau kepada Kongres AS supaya bertindak guna mencegah permufakatan nuklir yang sedang dirundingkan oleh Pemerintah Presiden Barack Obama dan Kelompok P5+1 (yaitu AS, Inggris, Perancis, Rusia, Tiongkok plus Jerman) dengan Teheran. PM Netanyahu menilai itu adalah “satu permufakatan buruk” dan akan “membuka jalan bagi Iran untuk memiliki senjata nuklir”.

Segera setelah pidato tersebut, Presiden AS, Barack Obama telah menyanggah tuduhan-tuduhan yang dikeluarkan oleh pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu dalam pidatonya yang kontroversial. Dalam jumpa pers darurat di Gedung Putih, Presiden Barack Obama memberitahukan bahwa tentangan PM Israel terhadap satu permufakatan nuklir yang sedang dilaksanakan AS dan yang mungkin bisa tercapai dengan Iran adalah “tidak ada yang baru”./.