(VOVworld) – Pada Selasa (9 Juni), Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara, bersamaan itu menekankan bahwa penyelenggaraan kembali perundingan “tanpa prasyarat” antara Israel dan Palestina. Ketika berbicara di depan konferensi tahunan tentang kebijakan nasional Herzliya, PM Netanyahu menekankan bahwa dia “telah berusaha melakukan dialog yang benar-benar dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas selama 6 tahun ini”, antara lain mengimbau kepada Presiden Mahmoud Abbas supaya kembali ke perundingan, tanpa satu prasyarat pun.

Pemimpin Israel melemparkan kesalahan ke pihak Palestina atas kemacetan perundingan tersebut selama 14 bulan ini, serta mencela gerak-gerik dari pihak Palestina yang dia anggap “merugikan perdamaian”, diantaranya ada kasus menggugat Israel sebagai pelaku kejahatan perang ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Akan tetapi, PM Netanyahu berpendapat bahwa masih ada harapan untuk mengadakan kembali perundingan karena beberapa negara Arab “secara diam-diam menyetujui” pandangannya dan mereka bisa mendorong Palestina ke arah “satu pendekatan yang bersifat lebih rukun dan lebih proaktif lagi”./.