PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri KTT ASEAN dengan para mitra

         (VOVworld) – Dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang ke-28 dan ke-29 dan beberapa KTT yang bersangkutan, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc mengepalai delegasi Vietnam menghadiri berbagai KTT ASEAN+1 dengan Republik Korea, Australia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, KTT ASEAN+3 dan KTT Mekong-Jepang. Pada semua KTT tersebut, para mitra menilai tinggi peranan ASEAN dan merekomendasikan langkah-langkah memperkuat kerjasama dengan ASEAN di banyak bidang. Negara-negara ASEAN meminta kepada para mitra supaya mengembangkan lebih lanjut lagi hasil-guna dari mekanisme-mekanisme yang sedang berlaku, memberikan bantuan sumber daya dan pengalaman; meningkatkan kemampuan, mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, bersama-sama menghadapi tantangan-tantangan lintas negara, memberikan sumbangan pada perdamaian, kestabilan dan kemakmuran di kawasan.         

PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri KTT ASEAN dengan para mitra - ảnh 1
Pemimpin negara-negara ASEAN dan Republik Korea
(Foto: vov.vn)


Ketika berbicara di depan berbagai KTT tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Vietnam selalu menghargai hubungan dengan para mitra, mengapresiasi komitmen dari para mitra dalam terus membantu ASEAN membangun Komunitas dan mengembangkan sentralitas di kawasan, bersamaan itu meminta kepada para mitra supaya terus memperkuat kerjasama dengan ASEAN di bidang-bidang prioritas dan bisa mengembangkan keunggulan masing-masing fihak.         

Tentang hubungan ASEAN-Republik Korea, PM Nguyen Xuan Phuc meminta supaya melaksanakan secara efektif Rencana aksi tahap 2016-2020 dengan titik berat memperhebat kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, memperkuat konektivitas regional tentang infrastruktur keras dan infrastruktur lunak.         

Untuk mendorong kerjasama ASEAN+3, PM Nguyen Xuan Phuc meminta supaya terus memperhebat kerjasama ekonomi, keuangan, konektivitas, integrasi ekonomi regional, mengembangkan badan-badan usaha supra kecil, kecil dan menengah, memperkuat kerjasama untuk berkembang secara berkesinambungan, terutama tentang energi yang terbarukan, perkembangan hijau, pertanian, ketahanan pangan, penghadapan perubahan iklim, bencana alam, wabah penyakit, anti-terorisme dan kriminalitas lintas negara.         

Pada KTT ASEAN-Australia, PM Nguyen Xuan Phuc menonjolkan prioritas dalam memperhebat kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, berupaya meningkatkan secara signifikan nilai perdagangan dan investasi antara dua negara; mendorong kerjasama konektivitas, terutama tentang infrastruktur; memperhebat kerjasama pendidikan-pelatihan dan memperkuat kerjasama guna menghadapi tantangan-tantangan lintas negara, diantaranya ada masalah perubahan iklim dan keamanan sumber air sungai Mekong.         
PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa PBB memainkan peranan penting dalam kehidupan politik internasional dan merupakan fundasi yang tak bisa kurang demi satu dunia yang damai, makmur dan lebih adil. Beliau meminta kepada kedua fihak supaya berkoordinasi menggelarkan target-target yang sudah ditetapkan dalam Visi ASEAN 2025 dan Agenda 2030 dari PBB tentang perkembangan yang berkesinambungan; bersamaan itu meminta kepada PBB supaya memberikan bantuan terhadap usaha memperkuat kemampuan ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim, melaksanakan komitmen-komitmen COP 21, pengelolaan bencana alam dan sebagainya.         

Pada berbagai KTT tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc juga berbagi pandangan dan pendirian Vietnam tentang masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama. Beliau menegaskan pendirian yang konsekuen dari Vietnam ialah mendukung denuklirisasi di semenanjung Korea, menangani semua sengketa dengan langkah damai, mengimbau kepada semua fihak yang bersangkutan supaya mengekang diir dan menaati secara serius semua Resolusi Dewan Keamanan PBB yang bersangkutan. PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa Vietnam mendukung upaya-upaya mendorong situasi di Laut Timur yang berjalan menurut arah yang menguntungkan untuk perdamaian, kerjasama dan perkembangan; berharap supaya para mitra terus memberikan sumbangan aktif dalam mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan, kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur, mendorong para fihak mengekang diri, tidak melakukan tindakan-tindakan yang merumitkan situasi, tidak menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan, menangani sengketa dengan langkah-langkah damai di atas dasar hukum internasional, menaati prinsip-prinsip dan prosedur Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982, menghormati sepenuhnya proses diplomatik dan hukum, mendukung ASEAN dan Tiongkok melaksanakan secar efektif DOC dan cepat menyelesaikan COC. 

Bersangkutan dengan event tersebut, Kamis (8/9) adalah hari kerja terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang ke-28 dan ke-29 dan berbagai KTT yang bersangkutan. Setelah acara penutupan dan acara penyerahan jabatan Ketua ASEAN kepada Filipina pada tahun 2017, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc dan Istri telah bersama dengan delegasi tingkat tinggi Vietnam meninggalkan kota Vientiane pulang kembali ke Tanah Air, mengakhiri secara baik kunjungan hadir KTT ASEAN yang ke-28 dan ke-29 dan berbagai KTT yang bersangkutan. 

Sebelumnya, pada hari yang sama, PM Nguyen Xuan Phuc telah menghadiri KTT ASEAN+1 dengan Amerika Serikat dan India dan KTT Asia Timur (EAS). Mengakhiri KTT EAS, para pemimpin EAS telah mengesahkan Pernyataan Vientiane tentang pendorongan kerjasama dan pengembangan infrastruktur di Asia Timur dan Pernyataan EAS tentang penguatan usaha menghadapi krisis migran dan perdagangan mannusia. 
Berita Terkait

Komentar

Yang lain