PM Pemerintah Minta Percepat Pelaksanaan Kampanye Vaksinasi

(VOVWORLD) - Untuk mengefektifkan target “Beradaptasi secara aman, fleksibel, menyukseskan pengendalian wabah Covid-19”, memulihkan dan mengembangkan sosial-ekonomi, Kantor Perdana Menteri (PM) Pemerintah pada 22 Desember mengumumkan kesimpulan PM Pham Minh Chinh pada sidang virtual dengan daerah-daerah tentang pencegahan dan penanggulangan wabah. 
PM Pemerintah Minta Percepat Pelaksanaan Kampanye Vaksinasi - ảnh 1PM Pham Minh Chinh berbicara di depan sidang tersebut (Foto: VGP)

Beliau meminta kepada beberapa daerah, kementerian, instansi, badan dan unit supaya meninjau, menarik pengalaman, perlu terus menyelenggarakan pelaksanakan secara serius dan lebih gigih, jangan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang, terutama pada Peringatan Tahun Baru dan Tahun Baru Tradisional Imlek.

Berbagai daerah, kementerian, instansi, badan dan unit menjamin pelaksanaan secara lengkap semua tuntutan: Warga harus mendapatkan pelayanan kesehatan secara dini, meningkatkan kemampuan kesehatan basis, berinisiatif dan bersedia memperlengkapi peralatan medis, sumber daya manusia, obat, oksigen dan sebagainya. Vaksin menjadi faktor strategis dan cepat membuat keputusan untuk berbagai hal di waktu mendesak dan jangka panjang dalam mencegah dan menanggulangi wabah, menjamin nutrisi, memperhatikan dan menyemangati para pasien, mengkombinasikan pengobatan kedokteran tradisional dan kedokteran barat.

PM Pham Minh Chinh juga meminta agar mempercepat pelaksanaan kampanye vaksinasi, menyelenggarakan vaksinasi aman dan cepat. Sampai dengan 31 Desember harus menyelesaikan target vaksinasi dosis kedua kepada warga berusia 18 tahun ke atas, menyelesaikan vaksinasi kepada warga berusia 12-18 tahun pada Januari 2022, vaksin booster bagi warga berusia 18 tahun ke atas pada Triwulan I/2022, berinisiatif merencanakan dan membuat opsi vaksinasi bagi anak-anak berusia 5-11 tahun setelah dengar pendapat dengan berbagai tingkat fungsional dan sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Komentar

Yang lain