(VOVWORLD) - Dalam rangka Forum Ekonomi Dunia (WEF) Davos 2025 (Swiss), pada Rabu sore (22 Januari), waktu lokal, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh menghadiri dan menyampaikan pidato di sesi diskusi dengan tema: “Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN): Kohensif untuk Menjauhi” di bawah pimpinan Presiden WEF, Borge Brende.
 PM Pham Minh Chinh menghadiri sidang diskusi tersebut (Foto: VNA) |
PM Pham Minh Chinh menekankan bahwa ASEAN perlu memasuki era pintar dengan posisi ambisius, menganggap sains-teknologi, inovasi kreatif dan transformasi digital menjadi motivasi baru untuk menciptakan terobosan bagi pertumbuhan regional.
Tentang masalah Myanmar, PM Pham Minh Chinh menyatakan kepercayaan kuat bahwa dengan solidaritas dan kesatuan demi target bersamanya, ASEAN akan turut membawa perdamaian, stabilitas dan kebahagiaan kepada warga Myanmar.
Ini merupakan kegiatan terakhir dari PM Pham Minh Chinh dan delegasi tingkat tinggi Vietnam di Davos, Swiss, mengakhiri rangkaian kegiatan menghadiri WEF dan kunjungan kerja bilateral di Swiss. Setelah event ini, PM Pham Minh Chinh, Istri beserta delegasi tingkat tinggi Vietnam meninggalkan Swiss, pulang kembali ke Tanah Air, mengakhiri dengan baik kunjungan kerja di Polandia dan Ceko serta kehadiran pada WEF dan kunjungan kerja bilateral di Swiss.
Sehubungan dengan kesempatan menghadiri Konferensi tahunan ke-55 WEF Davos, pada Rabu siang (22 Januari), waktu lokal, di Davos, Swiss, Kementerian Perencanaan dan Investasi, Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan Grup Sovico mengadakan siposium dengan para pemimpin badan-badan usaha Vietnam dan internasional dengan tema: “Infrastruktur Digital: Energi hijau: Membangkit pada era pintar”.