PM Pham Minh Chinh Temui Wakil Kalangan Wirausaha Sehubungan dengan Hari Wirausaha Vietnam
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, pada Jumat pagi (04 Oktober), di Kota Hanoi, telah melakukan pertemuan dengan wakil kalangan wirausaha sehubungan dengan Hari Wirausaha Vietnam (13 Oktober).
Di pertemuan tersebut, PM Pham Minh Chinh menekankan bahwa Partai, Negara, dan Pemerintah selalu menghargai, menyambut baik para wirausaha Vietnam, – orang-orang yang berbakat, penuh dengan semangat, memiliki pemahaman yang mendalam dan tepat tentang tanggung jawab utama, peranan pelopornya dalam turut mendorong pengembangan sosial-ekonomi serta meningkatkan kekuatan, prestise dan posisi internasional dari tanah air.
PM Pham Minh Chinh berbicara di depan pertemuan tersebut (Foto: VOV) |
PM Pham Minh Chinh menginginkan agar pada pertemuan ini, dia akan mendengar banyak pendapat dan pembagian yang berhati, bertanggung jawab, terus-terang dari para utusan agar Pemerintah dan PM Pemerintah mendapat dasar dalam pembuatan dan pemberlakuan kebijakan-kebijakan melancarkan sumber daya, menciptakan syarat yang paling baik bagi badan-badan usaha Vietnam untuk berkembang secara menerobos, kalangan wirausaha Vietnam bertumbuh kuat, memberikan banyak kontribusi pada pembangunan dan pembelaan tanah air Vietnam sosialis.
Untuk menyukseskan semua tujuan dan tugas yang sudah ditetapkan untuk tahun ini, menciptakan prasyarat perkembangan untuk tahun-tahun selanjutnya, PM Pham Minh Chinh menekankan: “Pertama, menegakkan lingkungan bisnis yang terbuka dan kondusif, berdaya saing secara setara dan kuat antar-unsur ekonomi. Yang Kedua, mengembangkan infrastruktur strategis yang sinkron dan komprehensif. Yang Ketiga, mendidik sumber daya manusia yang berkualitas tinggi untuk tanah air pada umumnya dan badan usaha serta wirausaha pada khususnya. Yang Keempat, menyempurnakan pola manajemen badan usaha dan wirausaha yang modern, memobilisasi semua sumber daya dari masyarakat bagi perkembangan tanah air. Yang Kelima, di kontek dewasa ini harus membela kepentingan yang sah dari badan usaha dan wirausaha, tidak memidana hubungan ekonomi dan sipil. Yang Keenam membangun barisan wirausaha dan badan usaha yang pantas dengan tradisi sejarah dan kebudayaan yang megah dari tanah air”.