(VOVWORLD) - Atas undangan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, PM Nguyen Xuan Phuc mengepalai delegasi tingkat tinggi Pemerintah Viet Nam menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G7 yang diperluas yang diadakan pada Sabut (9 Juni) di negara bagian Quebec, Kanada.
Isi KTT G7 yang diperluas menitik-beratkan masalah laut dan samudera. Pada konferensi ini, hampir semua pemimpin menegaskan komitmen melaksanakan Permufakatan Paris tentang perubahan iklim, berbagi ide, visi dan langkah memperkua kemampuan menghadapi perubahan iklim, mendorong mekansisme memecahkan masalah-masalah laut di atas dasar hukum internasional.
PM Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc (kanan) pada KTT G7 yang diperluas. (Foto: Thong Nhat/Kantor Berita Viet Nam) |
Dalam pidatonya di depan KTT G7 yang diperluas, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan: Vietnam mendukung negeri tuan rumah Kanada yang telah menyediakan titik berat agenda KTT G7 yang diperluas tahun ini yang berfokus pada tema laut dan semudera. Dan juga menyambut negara-negara G7 yang telah memanifestasikan tekat dan semangat kerjasama untuk bersama-sama mengusahakan solusk mendorong pembelaaan lingkungan ekologi laut dan samudera.
Pada konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan: mengembangkan secara kuat ekonomi kelautan yang seiring dengan usaha membela lingkungan dan ekositim adalah arah perkembangan yang strategis Viet Nam. PM Nguyen Xuan Phuc menyambut gagasan Kanada yang mencegah sampah plastik yang dibuang ke semudera dan menegaskan: Viet Nam siap bekerjasama dengan Kanada dan dunia internasional menggelarkan gagasan ini.
Dalam pidatonya, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan target samudera biru hanya bisa tercapai kalau lingkungan damai, stabil dan kerjasama dijaga dan menyebar di semua samudera. Beliau menyambut baik negara-negara G-7 yang mendukung pendirian bersama ASEAN tentang Laut Timur, menurut itu perlu memperkuat kerjasama untuk menjamin keamanan, keselamatan, kebebasan maritim dan penerbangan; menangani dengan sengketa damai semua sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS - 1982, menghormati semua proses diplomatik dan hukum guna memperkokoh perdamaian, kestabilan dan kerjasama di kawasan dan di dunia.
Juga pada Sabtu (9/6), dalam kunjungan di Kanada untuk menghadiri pada KTT G-7 yang diperluas, PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri temu kerja dengan para Kepala delegasi G-7 dan G-7 yang diperluas. Kemudian, Beliau melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan pemimpin beberapa negara peserta dua konferensi ini.
Ketika menerima PM Jepang, Shinzo Abe, dua pemimpin sepakat memperkuat koordinasi membawa hubungan kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif Viet Nam-Jepang berkembang secara substantif dan lebih berhasil-guna di semua bidang. Dua pemimpin juga menyepakati bahwa dua negara perlu berupaya untuk cepat mengesahkan dan menggelarkan CP TPP untuk memberikan kepentingan kepada dua negara dan seluruh kawasan. PM Jepang, Shinzo Abe berkomitmen akan membantu Vientam memperhebat perkembangan pertanian hijau dan membangun infrastruktur berkualitas tinggi untuk mengabdi perkembangan sosial-ekonomi.
Ketika menerima Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dua pemimpin sepakat memperkuat hasil-guna mekanisme kerjasama, mendorong dialog tentang masalah-masalah strategis, keamanan, pertahanan, berkoordinasi menggelarkan langkah-langkah mendorong kerjasama perdagangan dan investasi antara dua negara. PM Nguyen Xuan Phuc dan Presiden Emmanuel Macron sepakat memperluas dan memperkuat temu pergaulan kebudayaan dan kerjasama antar-daerah dua negara.
Pada pertemuan dengan PM Italia, Giuseppe Conte, PM dengan khimat mengundng PM Italia cepat melakukan kunjungan ke Viet Nam. Dua pemimpin sepakat terus mendorong hubungan kemitraan strategis antara Viet Nam dan Italia berkembang secara ektensif dan intensif, mempertahankan dan menggelarkan secara efektif semua mekanisme dan dialog antara dua negara.
Ketika menerima Presiden Argentina, Mauricio Macri, dua pemimpin berharap memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kemitraan yang bersifat strategis antara dua negara, terus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengkonektivitaskan komunitas badan usaha dua pihak untuk turut mendorong nilai perdagangan bilateral yang sedang punya kecenderungan yang meningkat.
Juga pada waktu menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang diperluas, PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc telah bertemu dan berbahas dengan Presiden negara-negara Norwegia, Banglasesh, Haiti, Senegal dan Afrika Selatan. Pada pertemuan-pertemuan ini, PM Nguyen Xuan Phuc telah berbahas dengan para pemimpin negara-negara tentang langkah-langkah memperluas kerjasama antara Vietnam dan negara-negara ini, khusus-nya kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi untuk memanfaatkan potensi yang masih sangat banyak hubungan-hubungan bilateral.
Segera setelah persidangan Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang diperluas, PM Nguyen Xuan Phuc menerima Direktur Jenderal (Dirjen) Bank Dunia, Kristalina Georgieva, Dirjen Dana Moneter Internasional, Christine Lagarde dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres. Dalam pertemuan dengan Sekjen PBB, Antonio Guterres, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Viet Nam telah dan akan menghadiri secara positif pada urusan bersama dari PBB. Viet Nam mendukung perombakan PBB menurut arah memperkuat hasil-guna, transparansi dan demokratisasi dalam semua aktivitas. Dia meminta kepada Sekjen PBB supaya mendukung Viet Nam mencalonkan diri untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB massa bakti 2020-2021.