(VOVworld) – Setelah merebut kemenangan dalam pemilu pada akhir bulan Mei lalu, Petro Poroshenko dilantik menjadi Presiden Ukraina, berkomitmen mempertahankan penyatuan negara Eropa Timur yang sedang terperangkap dalam krisis dan bentrokan yang mendalam ini.
Upacara pelantikan ini berlangsung pada Sabtu (7 Juni) di Kantor Parlemen Ukraina, di Ibukota Kiev dengan kehadiran para pemimpin senior dari 56 negara dan organisasi di dunia, diantaranya ada Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Ketua Uni Eropa, Herman Van Rompuy, Sekretaris Jenderal Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE), Lamberto Zannier, Presiden Polandia, Bronislaw Komorowksi dan Presiden Jerman, Joahchim Gauck. Negara tetangga Rusia juga mengirim Duta Besar negara ini di Ukraina, Mikhail Zurabov untuk menghadiri upacara tersebut.
Presiden baru Ukraina, Petro Poroshenko pada upacara pelantikan
(Foto: baomoi.com)
Pada upacara pelantikan ini, Poroshenko, Presiden ke-5 sejak Republik dari Uni Soviet dulu mengklaim kemerdekaan pada tahun 1991, berkomitmen membela kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina serta menjamin kesejahteraan Tanah Air Ukraina dan jaring pengaman sosial warga negara ini. Presiden baru Ukraina menegaskan bahwa dengan martabat baru dengan banyak tanggung jawab, Pemerintah Kiev akan menjamin hak-hak dan kebebasan warga Ukraina, menghormati Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang, seiring dengan peningkatan prestise negara Eropa Timur ini. Presiden baru Ukraina memberitahukan akan cepat menandatangani isi ekonomi dalam permufakatan konektivitas dengan Uni Eropa dan menganggap permufakatan ini sebagai langkah pertama dalam proses menjadi anggota resmi Uni Eropa./.