Presiden Perancis, Francois Hollande tiba di Afrika Tengah

(VOVworld) – Presiden Perancis, Francois Hollande telah tiba di Republik Afrika Tengah pada Selasa (10 Desember), setelah tentara Perancis memulai proses perlucutan senjata guna memulihkan kembali keamanan di negara ini. Dalam pidatonya setibanya di Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah, Presiden Francois Hollande menegaskan bahwa intervensi militer yang dilakukan Perancis di Republik Afrika Tengah adalah perlu untuk menghindari satu pembantaian dan mendatangkan perdamaian kepada negara ini. Dia menekankan bahwa keberadaan pasukan Perancis di Republik Afrika Tengah bukan demi kepentingan Perancis, tapi demi tujuan kemanusiaan.

Presiden Perancis, Francois Hollande tiba di Afrika Tengah - ảnh 1
Presiden Hollande mengheningkan cipta kepada 2 serdadu yang tewas
(Foto: Reuters)

Menurut kantor berita Peraencis “AFP”, Presiden Francois Hollande datang di Republik Afrika Tengah untuk memuliakan 2 serdadu dari Batalion Parasut nomor 8 yang tewas dalam satu baku tembak yang sengit dengan para pembangkang di ibukota Bangui pada Senin malam (9 Desember). Ini merupakan kehilangan pertama bagi tentara Peraencis sejak Paris melakukan intervensi militer di Afrika Tengah, tempat di mana bentrokan faksional telah merampas jiwa ratusan orang selama beberapa pekan ini.

Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menyatakan akan mengucurkan pos bantuan militer senilai USD 60 juta kepada Republik Afrika Tengah. Gedung Putih memberitahukan bahwa pos bantuan ini akan diberikan kepada Perancis, Uni Afrika dan negara-negara menyumbangkan pasukan koalisi internasional di Republik Afrika Selatan./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain