(VOVworld) – Pada Jumat (28 Agustus), Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir memerintahkan tentara supaya menghentikan baku tembak dengan kekuatan pembangkang untuk melaksanakan permufakatan damai sebelum waktu permufakatan gencatan senjata menyeluruh menjadi efektif pada akhir Sabtu (29 Agustus).
Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir
Foto: thegioi.baotintuc.vn
Juru bicara dari Presiden Sudan Selatan, bapak Ateny Wek Ateny memberitahukan bahwa Presiden telah memerintahkan semua serdadu supaya melakukan gencatan senjata dan tinggal di kampnya, tapi bisa melepaskan tembakan kalau diserang”.
Sebelumnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Jumat (28 Agustus) telah mengimbau kepada semua pihak di Sudan Selatan supaya segera melaksanakan satu perintah gencatan senjata, bersamaan itu memperingatkan akan mengenakan sanksi-sanksi terhadap obyek-obyek yang menyabot permufakatan ini. Dalam satu pernyataan bersama, satu dewan yang terdiri dari 15 negara anggota telah mengimbau kepada semua pihak supaya “segera menaati perintah gencatan senjata jangka-panjang” seperti yang dikeluarkan dalam permufakatan damai baru untuk mengakhiri bentrokan yang memakan waktu selama 20 bulan ini di Sudan Selatan. DK PBB juga memperingatkan “bersedia memberikan sanksi tambahan” kalau semua pihak melanggar pasal-pasal dalam permufakatan damai tersebut.