Presiden Turki: Keputusan AS “mencemaskan”
(VOVWORLD) - Ketika berbicara di depan kalangan pers dalam kunjungan di Ukraina, Senin (9/10), Presiden Turki, Tayyip Erdogan menganggap bahwa keputusan AS untuk menghentikan visa yang bukan tujuan imigrasi kepada warga negara ini “adalah mencemaskan”.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan (Foto: VNA) |
Bersamaan itu, memberitahukan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki telah menghubungi fihak AS untuk berbahas tentang keputusan tersebut. Akan tetapi, Duta Besar AS di Turki, Jonh Bass memberitahukan bahwa waktu menghentikan visa kepada warga negara Turki akan bergantung pada dialog-dialog antara Pemerintah dua negara yang bersangkutan dengan para personel Konsulat AS yang adalah orang setempat yang ditangkap oleh otoritas Turki baru-baru ini.
Sebelumnya pada hari yang sama, kejaksaan Turki telah mengeluarkan perintah untuk memanggil personel orang setempat yang kedua yang sedang bekerja di Konsulat AS di Istabul, setelah istri dan anak perempuan orang ini sedang ditahan sementara dan diinterogasi karena dicurigai adalah anggota satu kelompok yang berafiliasi dengan Ulama Fethullah Gulen, orang yang dituduh oleh Ankara berdiri di belakang kudeta yang gagal pada tahun 2016. Pada akhir pekan lalu, seorang personel Konsulat AS yang lain juga telah ditangkap oleh Turki dengan tuduhan berafiliasi dengan Ulama Gulen.