Presiden Vietnam Truong Tan Sang mengakhiri kunjungan di Myanmar

 (VOVworld) - Atas undangan dari Presiden Republi Federasi Myanmar, Thein Sein dan Istri, Presiden Vietnam Truong Tan Sang, Istri dan delegasi tingkat tinggi  Republik Sosialis Vietnam  telah melakukan kunjungan kenegaraan   di Republik Federasi Myanmar dari 29 November- 1 Desember 2012.

Presiden Vietnam Truong Tan Sang mengakhiri kunjungan di Myanmar - ảnh 1
Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Presiden Republik Federasi Myanmar Thein Sein.
(Foto: xembaomoi.com)

Dalam kerangka  kunjungan resmi di Myanmar, pada Sabtu pagi, (1 Desember), Presiden Vietnam Truong Tan Sang telah mengunjungi dan memberikan cemarah di depan para staf Kedutaan Besar Vietnam dan komunitas orang Vietnam yang sedang tiinggal dan bekerja di Myanmar. Presiden Truong Tan Sang menasehati komunitas orang Vietnam yang sedang belajar, bekerja dan tinggal di Myanmar supaya terus memperkuat persatuan, berusaha sekuat tengara dalam pekerjaan dan belajar, terus turut memperkokoh dan memperkuat lebih lanjut lagi hubungan persahabatan yang baik antara dua negara.

          Pada Sabtu, waktu lohor, Presiden Truong Tan Sang, istri dan delegasi tingkat tinggi Vietnam meninggalkan Ibu Kota kuno Yangon untuk kembali ke Tanah Air, mengakhiri dengan baik kunjungan di Republik Federasi Myanmar.

Sehubungan dengan akhirnya kunjungan dari Presiden Vietnam Truong Tan Sang  di Myanmar, dua negara telah mengeluarkan Pernyataan Bersama. Pernyataan Bersama Vietnam-Myanmar antara lain mengatakan: “Dua fihak menilai tinggi  hubungan persahabatran tradisional dan kerjasama banyak bidang antara dua negara yang sedang berkembang naik, khususnya dalam 12 bidang prioritas, menegaskan komitmen memperkuat lebih lanjut  lagi  kerjasama di bidang- bidang, demi kepentingan rakyat dua negeri, demi target membangun Komunitas ASEAN pada 2015 dan demi perdamaian, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di Asia-Pasifik. Dua fihak menegaskan akan terus mempertahankan kunjungan-kunjungan dan melakukan kontak  berbagai tingkat dan berbagai kanal, maupun mekanisme kerjasama bilateral yang sudah ada. Dua fihak  sepakat memperkuat kerjasama keamanan- pertahanan di atas dasar Permufakatan tentang Kerjasama Pertahanan yang ditandatangani pada 2011 dan Perjanjian Pencegahan dan Pemberantasan Kriminalitas yang ditandatangani pada tahun 2004. Dua fihak mencatat hasil-hasil praktis tentang kerjasama perdagangan dan investasi, berkomitmen berusaha membawa  nilai perdagangan bilateral mencapai USD 500 juta pada 2015. Dua fihak memberikan apresiasi  tentang kerjasama aktif antara dua negara di semua forum regional dan internasional, terutama dalam ASEAN dan di berbagai mekanisme  kerjasama subkawasan. Dua fihak menegaskan peranan penting dari perdamaian, kestabilan dan  kepercayaan satu sama lain di Laut Timur, menghargai hukum internasional, diantaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum tentang Laut 1982 (UNCLOS), mendukung Pernyataan 6 butir dari ASEAN tentang Laut Timur, diantaranya ada pelaksanana penuh Deklarasi  tentang perilaku dari semua fihak di Laut Timur (DOC) dan cepat  menyempurnakan Kode Etik tentang perilaku semua fihak di Laut Timur (COC)./.


Komentar

Yang lain