(VOVworld) – Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Minggu (6 September) melakukan pembicaraan via telepon dengan timpalannya dari Tajikistan, Emomali Rakhmon dan menyebutkan serangan-serangan teror di Tajikistan pada waktu belakangan ini sebagai intrik yang menimbulkan instabilitas di negara ini. Presiden Vladimir Putin juga menyatakan dukungannya terhadap kalangan pemimpin Tajikistan. Dua pemimpin juga sepakat melakukan pertemuan terpisah pada konferensi tingkat tinggi Organisasi Traktat Keamanan Kolektif di Dushanbe pada 15 September ini. Kira-kira 30 polisi telah tewas, 9 pelaku serangan telah dibasmi dalam serangan-serangan teror di peluaran ibukota Dushanbe dan kota madya Vahdat. Presiden Emomali Rakhmon memberitahukan bahwa serangan terhadap polisi tersebut dilakukan oleh para pendukung kelompok yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) untuk menyabot Pemerintah Tajikistan.