(VOVworld) – Wakil Duta Besar (Dubes) Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kim In Ryong, pada Senin (17 April) menyatakan bahwa negara ini bersedia memberikan reaksi kepada semua bentuk perang yang ditimbulkan oleh tindakan-tindakan militer Amerika Serikat (AS).

Wakil Dubes RDRK, Kim In Ryong mengeluarkan pernyataan ini di jumpa pers, setelah Wakil Presiden (Wapres), AS, Mike Pence, baru saja memperingatkan Pyong Yang jangan menentang tekat Washington. Kim In Ryong menegaskan bahwa kalau Washington berani memilih tindakan militer, maka Pyong Yang siap menghadapi semua bentuk perang kalau AS mau. Dia juga menuduh AS sedang mengubah semenanjung Korea menjadi titik panas yang terbesar di dunia dan menciptakan situasi-situasi berbahaya sehingga perang nuklir mungkin terjadi kapan pun.

Pada hari yang sama (17 April), ketika berbicara di depan jumpa pers di Moskow, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov memperingatkan tindakan militer sefihak AS terhadap RDRK. Menlu Sergei Lavrov menyatakan bahwa Rusia tidak menerima tindakan-tindakan nuklir sembrono RDRK yang melanggar resolusi-resolusi PBB, tapi hal ini tidak berarti bahwa AS bisa menyabot hukum internasional. PBB, pada Senin (17 April) juga menyerukan kepada RDRK supaya melakukan langkah-langkah yang perlu untuk mengurangi ketegangan, dan duduk di meja perundingan serta melakukan perlucutan senjata nuklir. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric memberitahukan bahwa PBB menyatakan kekhawatiran terhadap situasi tegang di semenanjung Korea, bersamaan itu menyerukan kepada semua fihak yang bersangkutan supaya melakukan upaya diplomatik.