RDRK terus menyatakan akan menjalankan kebijakan memperkuat kamampuan nuklir-nya

(VOVworld) - Menrut Kantor Berita Sentral Korea “KCNA”, Pyong Yang, pada Minggu (11 September), telah menuntut kepada Washington supaya mengakui Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) sebagai “Negara pemilik senjata nuklir”. KCNA mengutip kata-kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RDRK yang mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama sedang dengan sengaja mengingkari posisi strategis RDRK dengan martabat sebagai sebuah negara yang memiliki senjata nulklir secarah sah. Selain itu, RDRK juga mengecam Presiden Barack Obama yang berusaha mendorong sanksi-sanksi setelah Pyong Yang melakukan uji coba nulklir yang ke-5, bersamaan itu menyatakan akan terus memperkuat kekuatan  nuklir-nya.



RDRK terus menyatakan akan menjalankan kebijakan memperkuat kamampuan nuklir-nya - ảnh 1
Gambar RDRK melakukan uji coba peluncuran rudal yang ditayangkan oleh televisi di stasiun kareta api di Seoul, Republik Korea
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)

Pada hari yang sama, Kantor Berita Rusia “TASS”, Dewan Rekonstruksi Nasional  Korea (NRC) mengecam keras penilaian-penilaian negatif dari Presiden Republik Korea, Park Gyun-hye tentang situasi semenanjung Korea. Dalam satu komunikenya, NRC menekankan: Presiden Republik Korea “perlu mengekang pernyataan yang tergesa-gesa” ketika  memberikan penilaian rezim sosialis di RDRK. Komunike NRC tersebut juga menunjukkan; RDRK akan terus menjalankan kebijakan mengembangkan ekonomi sekaligus memperkuat  kemampuan nuklir.

Sementara itu, Kepala Direktorat urusan masalah nulklir RDRK dari Kementerian Luar Negeri Republik Korea, Kim Geon, pada Minggu (11 September), memberitahukan: Seoul akan mendorong  Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan paket sanksi baru terhadap RDRK. Namun pejabat ini menolak memberikan rincian, maka hanya mengatakan bahwa sekarang semua pihak yang bersangkutan sedang melakukan perbahasan.


Komentar

Yang lain