Reaksi komunitas internasional tentang kasus jatuhnya pesawat terbang MH-17

(VOVworld) – Menurut informasi terbaru, diantara 298 penumpang yang bernasib malang di missi penerbangan MH-17 dari perusahaan penerbangan nasional Malaysia yang jatuh di Ukraina Timur ada 3 orang Vietnam.

Reaksi komunitas internasional tentang kasus jatuhnya pesawat terbang MH-17 - ảnh 1

Tempat jatuhnya pesawat terbang MH-17 dari Malaysia
(Foto: tinmoi.vn)

Pada Sabtu (19 Juli), Kedutaan Besar Vietnam di Malaysia telah berbahas  dengan Direktorat Penerbangan Malaysia dan telah berhasil menetapkan identifikasi 3 orang Vietnam yang berkewarga-negaraan Belanda di missi penerbangan tersebut. Sekarang ini, Kedutaan Besar Vietnam di Malaysia, Ukraina dan Belanda sedang aktif melakukan temu kerja dengan badan-badan fungsional di negara setempat untuk membantu sanak keluarga para korban tersebut.

Dalam pada itu, pekerjaan mencari dan menetapkan identifikasi para korban tetap dilakukan secara giat. Organisasi Polisi Internasional (Interpol) telah mengirim para pakar datang ke Ukraina untuk membantu menetapkan identifikasi para korban dan pada hari Sabtu, para personil Interpol dan 30 pengamat dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) mengawasi penyerahan mayat korban kepada kalangan pejabat negara-negara yang bersangkutan.

Komunitas internasional selama dua hari ini masih merasa sock dan sedih tentang kasus ini. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Jumat malam (waktu WIB) mengeluarkan pernyataan untuk mengimbau dilakukannya satu investigasi internasional yang lengkap, transparansi dan konsekuen tentang kasus jatuhnya pesawat terbang MH-17 tersebut. Di depan sidang tersebut, Duta Besar Vietnam, Le Hoai Trung, Kepala Perwakilan Tetap Vietnam di PBB menegaskan bahwa sebagai satu anggota ASEAN, Vietnam selalu bahu membahu dengan pemerintah dan rakyat Malaysia di atas solidaritas bagi kasus yang menyedihkan ini. Vietnam mengimbau tindakan yang cepat, berhasil-guna dan bertanggung-jawab yang dilakukan oleh para yang berwajib terhadap keluarga para korban.

Di depan jumpa pers di Gedung Putih pada Sabu pagi (menurut WIB), Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menegaskan bahwa rudal yang menembak jatuh pesawat terbang MH-17 bertolak dari daerah pasukan separatis Ukraina. Dia juga mengimbau satu permufakatan gencatan senjata segera antara kekuatan pemerintah dan faksi separatis di Ukraina Timur untuk menjamin lapangan bagi aktivitas investigasi internasional. Perdana Menteri Malaysia, Najib Rajak menyatakan bahwa negara ini harus dan akan berhasil mencari alasan yang mendatangkan tragedi penerbangan ini. Negara-negara Belanda dan Australia juga bertindak untuk mendorong satu investigasi yang paling obyektif dan jujur. Menlu 3 negara Jerman, Perancis dan Polandia, pada Jumat (18 Juli) mengeluarkan pernyataan bersama tentang situasi Ukraina yang bersangkutan dengan kasus jatuhnya pesawat terbang tersebut. Pernyataan ini mengimbau dilakukannya investasi secara cermat tentang sebab dan latar belakang terjadinya kasus, meminta kepada semua pihak supaya segera melakukan gencatan senjata dan menciptakan syarat kepada kekuatan internasional mendekati secara lengkap daerah tempat terjadinya kecelakaan./.

Komentar

Yang lain