(VOVworld) – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Korea, pada Senin (3 April), memberitahukan bahwa negara ini, Jepang dan Amerika Serikat (AS) menyelenggarakan satu latihan perang angkatan laut gabungan untuk menentang ancaman-ancaman rudal dari kapal-kapal selam Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) pada latar belakang meningkat-nya kekhawatiran yang bersangkutan dengan program senjata dari Pyong Yang. 

Latihan perang tersebut berlangsung selama 3 hari dengan partisipasi lebih dari 800 serdadu yang telah digelarkan setelah Presiden AS, Donald Trump, pada Minggu (2 April), memperingatkan bahwa Washington bersedia bertindak secara sefihak untuk menghadapi program nuklir RDRK kalau Tiongkok tidak bersedia membantu. Kemhan ini menyatakan bahwa latihan perang tersebut berlangsung di pantai di Republik Korea Selatan dan dekat dengan Jepang, di antaranya ada banyak kapal destroyer dan helikopter dari angkatan laut yang digunakan dalam taktis anti kapal selam.


Menurut Kemhan tersebut, latihan perang ini bertujuan “menjamin penghadapan secara efektif ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh kapal selam RDRK, yang termasuk rudal-rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM)” dan menunjukan “tekat yang kuat dari tiga negara ini”