(VOVWORLD) - Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Francophonie di Prancis, pada Sabtu (5 Oktober), Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Presiden To Lam melakukan pertemuan bilateral penting dengan pemimpin negara-negara Laos, Kamboja, Kanada, Belgia, Swiss, Armenia, Mauritania, dan Organisasi Francophonie.
Sekjen, Presiden To Lam menemui Sekjen, Presiden Laos, Thongloun Sisoulith (Foto: VNA) |
Pada pertemuan dengan Sekjen, Presiden Laos, Thongloun Sisoulith, Sekjen, Presiden To Lam mengulangi hasil baik dalam kunjungan Kenegaraan Sekjen, Presiden Laos, Thongloun Sisoulith di Vietnam dan pertemuan tahunan antara dua Polit Biro Vietnam-Laos pada bulan September lalu. Dua pemimpin menegaskan akan terus memperhatikan dan membimbing secara ketat badan-badan terkait fokus menggelar semua kesepakatan tingkat tinggi, program kerja sama antara dua Partai, dua negara dan mekanisme-mekanisme bilateral.
Pada pertemuan dengan Raja Kamboja, Norodom Sihamoni, dua pemimpin menyatakan kegembiraan atas semua prestasi hubungan tetangga yang baik, persahabatan tradisional, kerja sama komprehensif, berkelanjutan dan berjangka panjang antara Vietnam dan Kamboja selama ini, dan menginginkan agar generasi pemimpin di kemudian hari akan melanjutkan tradisi itu, terus memelihara dan mendorong hubungan sesuai dengan kebutuhan dalam tahapan perkembangan baru.
Sekjen, Presiden To Lam menemui Raja Kamboja, Norodom Sihamoni (Foto: VNA) |
Pada pertemuan dengan PM Kanada, Justin Trudeau, Sekjen, Presiden To Lam mengucapkan selamat kepada Kanada yang memegang dengan sukses jabatan sebagai Ketua Kelompok G7; menegaskan bahwa Vietnam akan terus bersama dengan Kanada dan negara-negara anggota G7 memberikan kontribusi pada isi-isi kerja sama G7, di antaranya ada masalah pertumbuhan hijau dan pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, Sekjen, Presiden To Lam juga melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo; Presiden Mauritania Mohamed Ould Ghazouani dan Sekjen Francophonie, Louise Mushikiwabo.