Serangan teror terhadap stasiun metro St Petersburg sehingga banyak orang cedera

(VOVworld) - Sedikitnya ada 11 orang yang tewas dan kira-kira 50 orang lain luka-luka dalam ledakan terhadap satu gerbong kereta pada ruas jalan antara dua stasion "Lapangan Sennaya" dan stasion "Institut Teknologi"di kota St Petersburg, pada Senin sore, (3 April).


Serangan teror terhadap stasiun metro St Petersburg sehingga banyak orang cedera - ảnh 1
Serangan teror terhadap stasiun metro St Petersburg menyebabkan banyak orang cedera
(Foto : Kantor Berita Vietnam)


Komisi Investigasi Federasl Rusia menganggap ledakan ini sebagai tindakan serangan bom teror bunuh diri. Badan Investigasi Rusia sekarang ini menetapkan dua tersangka yang diduga melakukan kasus ini sedang diburu.

Menurut-nya, seorang tersangka meletakkan alat peledak di dalam gerbong metro yang dikonfirmasikan sebagai seorang pemuda yang berusia 23 tahun, keturunan Asia. Tersangka ini berafiliasi dengan kelompok-kelompok Islam extrimis yang sedang beraktivitas di wilayah Rusia.

Pemerintahan kota St.Petersburg telah menyatakan berkabung dalam tiga hari untuk mengenangkan para korban. Semua basis pendidikan di daerah ini juga berpindah ke sistem khusus, memperketat langkah-langkah pemeriksaan keamanan di pintu keluar-masuk, memeriksa semua sistem keamanan dan daerah–daerah sekitarnya. Sementara itu, keamanan juga diperketat di kota Moskwa, Ibukota Rusia.

Dalam menghadapi tindakan teror tersebut, komunitas internasional telah menyatakan solidaritas terhadap rakyat Rusia. Dalam satu komunike-nya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menekankan perlu membawa pelaku biang keladi dan para obyek yang memberikan bantuan kepada tindakan-tindakan teror ini ke pengadilan. Keseluruhan 15 orang anggota DK PBB menegaskan bahwa para pelaku serangan bom tersebut perlu dihukumi, bersamaan itu menyerukan kepada negara-negara supaya berkejasama dengan Rusia dalam kasus ini.

Pada  hari yang sama, Utusan Senior Uni Eropa, urusan hubungan luar negeri dan keamanan, Federica Mogherini mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) 28 negara anggota Uni Eropa yang sedang melakukan pertemuan di Luxembourg menegaskan bahwa Eropa bahu-membahu dengan Rusia.

Ketika berbicara dalam satu jumpa pers pada hari yang sama, Jurubicara Gedung Putih, Sean Spicer telah mengutuk serangan tersebut dan juga memberitahukan bahwa Amerika Serikat bersedia membantu Rusia melakukan investigasi terhadap kasus ini. Dari Perancis, Presiden Perancis, Francois Hollande memberitahukan bahwa “tragedi ini” menunjukkan perlu “terus berwaspada pada latar belakang bahaya-bahaya teror berada di tingkat tinggi”.

Negara-negara kawasan Teluk juga mengutuk keras serangan tersebut. Kementerian Luar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang antara lain menyatakan solidaritas dengan rakyat dan Pemerintah Rusia dalam situasi yang sulit ini dan menekankan bahwa pandangan konsisten Mesir yalah menolak dan mengutuk semua bentuk terorisme dan kekerasan dan lain-lain…

Ketika mendapat kabar mengenai ledakan terhadap stasiun metro di kota St.Petersburg, Presiden Republik Sosialis Vietnam, Tran Dai Quang telah mengirim tilgram prihatin kepada Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin.
 

Komentar

Yang lain