(VOVworld) - Tentara Suriah, pada Rabu (1 Maret), telah merebut kembali kota kuno Palmyra di daerah tengah negara ini setelah berkali-kali melakukan pertempuran sengit dengan organisasi teroris yang menamakan diri sebagai  “Negara Islam” (IS).

Bengteng kuno Palmyra
(Foto: Gettyimages)

IS telah menduduki kota kuno Palmyra pada tahun 2015 dan merusak beberapa candi terkenal dan ribuan situs peninggalan sejarah di Palmyra. Sampai bulan Maret 2016, pasukan Pemerintah dan gerilyawan dengan bantuan Angkatan Udara Rusia telah merebut kembali kota ini dari tangan IS. Sesudah itu, IS menduduki kota Palmyra kali ke-2 pada bulan Desember 2016. Informasi tentang pembebasan kota Palmyra dari tangan IS dikeluarkan pada latar belakang muncul harapan untuk menerobos jalan buntu pada perundingan damai yang mengusahakan solusi menghentikan bentrokan di Suriah sedang berlangsung di Jenewa, Swiss.