Tiongkok kehabisan alasan ketika membela aktivitas anjungan pengeboran minyak Haiyang 981

(VOVworld) – Pada Kamis sore (8 Mei), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tiongkok telah mengadakan jumpa pers guna membela membawa anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 untuk beraktivitas di zona ekonomi eksklusif Vietnam. Pada jumpa pers ini, Tiongkok terus mengulangi lagi pendirian tentang apa yang disebutkan sebagai “kedaulatan” negara ini di Laut Timur, bersamaan itu secara sengaja memfitnah dan melemparkan kesalahan kepada Vietnam. Akan tetapi, Tiongkok tidak bisa mengedepankan foto manapun untuk membuktikan kecaman negara ini tentang “kapal Vietnam yang mengganggu kapal Tiongkok”.        
Tiongkok kehabisan alasan ketika  membela aktivitas anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 - ảnh 1
Kapal Tiongkok menggunakan mesin penyemprot air
untuk menyerang kapal Vietnam
(Foto: dantri.com.vn)


Menurut wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Beijing yang menghadiri jumpa pers ini, walaupun berulangkali kali ditanya oleh para wartawan, tapi wakil Kemlu Tiongkok serta wakil Perusahaan Umum Permigasan  Samudera Tiongkok (CNOOC) tidak bisa menjelaskan mengapa negara ini harus mengerahkan lebih dari 80 kapal berbagai jenis untuk mengawal satu anjungan pengeboran minyak, sedangkan biasanya hanya memerlukan 3 atau 4 kapal saja. Ketika menjawab pertanyaan tentang apakah pasukan fungsional negara ini menggunakan mesin penyemprot air dan membolehkan kapalnya menyerang kapal Vietnam adalah tindakan menindas secara kasar atau tidak, dan sudah berapa kali Tiongkok mengerahkan kapal ke kawasan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981, diantaranya ada berapa kapal Angkatan Laut, Wakil Kemlu Tiongkok menjadi bingung dan sengaja tidak mau memberi jawaban.           

Satu titik yang patut diperhatikan ialah pada jumpa pers ini, wakil Kemlu Tiongkok juga menyatakan pandangan bahwa ingin menangani situasi sekarang melalui dialog perundingan. Yi Xian liang, Kepala Direktorat Perbatasan dan Kepulauan dari Kemlu Tiongkok, memberitahukan bahwa sejak terjadinya kasus tersebut sampai sekarang, dua fihak telah 14 kali melakukan perbahasan. Tiongkok berharap supaya bersama dengan Vietnam menangani situasi sekarang melalui perbahasan./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain