Turki ingin masuk ke Uni Eropa pada tahun 2023
(VOVworld) - Turki ingin masuk ke Uni Eropa pada tahun 2023. Begitulah pernyataan Duta Besar Turki di Uni Eropa, Selim Yenel ketika diinterviu oleh Harian Jerman “Die Welt” pada Jumat (19 Agustus). Duta Besar Selim Yenel menekankan status keanggotaan lengkap Uni Eropa akan sangat penting terhadap Turki. Secara jangka panjang, tidak masuknya Turki ke Uni Eropa merupakan hal yang “tidak bisa diterima”. Masuknya Turki ke Uni Eropa pada tahun 2023 akan merupakan prestasi penting dan merupakan tonggak yang menandai 100 tahun berdirinya Republik Turki.
Duta Besar Turki di Uni Eropa, Selim Yenel
(Foto: AP)
Sementara itu, ketika diinterviu oleh Harian Austria “Tiroler Tageszeitung”, pada Kamis (18 Agustus), Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker menekankan: perundingan antara negara-negara Uni Eropa dan Turki akan memakan waktu selama bertahun-tahun. Dia berpendapat bahwa Turki tetap masih jauh barulah bisa menjadi anggota Uni Eropa karena tetap “belum menyelesaikan persyaratan-persyaratan yang perlu”. Namun, Presiden Jean-Claude Juncker mengatakan bahwa perlu terus mengadakan perundingan, menuju ke satu solusi terpadu yang bisa memberikan kepentingan kepada rakyat Turki. Sebelumnya, Austria telah berseru untuk menghentikan perbahasan dengan Ankara tentang masuknya ke Uni Eropa yang bersangkutan dengan perkembangan-perkembangan setelah kudeta militer yang gagal di Turki pada bulan lalu. Namun, rekomendasi Austria tidak mendapat dukungan di pertemuan antara para Duta Besar Uni Eropa baru-baru ini.