Turki membantah tuduhan merekayasa kudeta

(VOVworld) – Ibrahim Kalin, Jurubicara dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Selasa (19/7), membantah tuduhan-tuduhan bahwa kudeta yang gagal di negara ini pada akhir pekan lalu direkayasa supaya Presiden Erdogan bisa memperkokoh kekuasaannya. Pada hari yang sama, Kantor Berita Nasional “Anadolu” memberitakan bahwa Turki telah meminta kepada kira-kira 1.600 dekan di berbagai perguruan tinggi supaya meletakkan jabatan karena diduga bersangkutan dengan kudeta yang tidak berhasil pada pekan lalu. Kementerian Pendidikan Turki juga memberitahukan bahwa kira-kira 15.000 petugas instansi ini juga diberhentikan sementara dan satu investigasi sedang dilaksanakan.


Turki membantah tuduhan merekayasa kudeta - ảnh 1
Jubir Ibrahim Kalin
(Foto: bnews.vn)


Juga pada hari yang sama, satu organisasi pengamat televisi memberitahukan bahwa kalangan otoritas Turki telah mencabut surat ijin usaha dari semua radio dan televisi yang bersangkutan dengan Ulama Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara sebagai orang yang berdiri di belakang intrik kudeta yang gagal pada akhir pekan lalu. Sementara itu, Kantor Berita Nasional Turki “Anadolu” memberitahukan bahwa kantor Informasi dan Pers dari Perdana Menteri Turki (BYEGM) telah mencabut kartu pers dari 34 wartawan yang dianggap berafiliasi dengan Ulama Gulen.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain