Ulama Gulen menuduh Presiden Erdogan merekayasa kudeta

(VOVworld) – Ulama Islam, Fethullah Gulen, Minggu (17/7), berpendapat bahwa dia bersedia menaati semua keputusan ekstradiksi dari pihak Amerika Serikat, bersamaan itu menuduh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah merekayasa kudeta yang baru saja terjadi di Turki. Ketika interviu kalangan pers di negara bagian Pennsylvania (Amerika Serikat), tempat pemukimannya, Ulama Gulen memberitahukan bahwa dia tidak merasa cemas akan tuntutan ekstradiksi dari Pemerintah Turki.


Ulama Gulen menuduh Presiden Erdogan merekayasa kudeta - ảnh 1
Ulama Gulen sedang hidup migran di Amerika Serikat
(Foto: AFP/VNA)


Sebelumnya, Presiden Turki, Tayyip Erdogan telah meminta kepada Washington supaya mengekstradiksi ulama ini ke Turki. Pemerintah Amerika Serikat menegaskan akan mempertimbangkan semua permintaan resmi dari Ankara. Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry berpendapat bahwa Ankara harus memberikan bukti dan dasar hukum yang jelas tentang masalah ekstradiksi Ulama Gulen ini.

Ulama Fethullah Gulen, 75 tahun, sekarang sedang hidup secara migran di kota madya pegunungan Poconos di Saylorsburg, negara bagian Pennsylvania (Amerika Serikat) dan dituduh sebagai pengkhianat. Setelah meninggalkan Turki, tokoh ini telah dituduh oleh Pemerintah Ankara bahwa dia melakukan aktivitas-aktivitas Islam ekstrimis.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain