Wakil Presiden AS, Joe Biden: Hubungan AS dan Tiongkok perlu “jujur dan terus-terang”

(VOVworld) – Amerika Serikat (AS) dan Tiongok, pada Selasa (23 Juni) memulai Dialog ke-7 tentang strategi dan ekonomi (S&ED) di Washington D.C dengan komitmen meningkatkan pendorongan kerjasama pada saat mengakui bahwa dua negara mengalami sengketa dan perselisihan dalam banyak masalah. Yang menjadi pemimpin bersama dialog selama dua hari ini yalah Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry, Menteri Keuangan AS, Jacob Lew beserta Anggota Dewan Negara Tiongok, Yang Jiechi dan Deputi Perdana Menteri Tiongkok, Wang Yang.

Wakil Presiden AS, Joe Biden: Hubungan AS dan Tiongkok perlu “jujur dan terus-terang” - ảnh 1
Wakil Presiden AS, Joe Biden berbicara di depan 
Dialog ke-7 tentang strategi dan ekonomi di Washington D.C
(Foto: vnexpress.net)


Ketika berbicara di depan acara pembukaan dialog tersebut, Wakil Presiden AS, Joe Biden menekankan bahwa dua negara perlu jujur dan terus terang tentang hubungan pada masa depan. Dia memperingatkan bahwa semua negara harus bertanggung jawab dalam menaati hukum internasional dan bekerjasama untuk mempertahankan jalan-jalan laut internasional selalu terbuka sepenuhnya untuk pertukaran perdagangan. Wakil Presiden AS menunjukkan bahwa negara-negara yang meninggalkan langkah diplomatik untuk menggunakan kekerasan atau memberikan ancaman untuk menangani sengketa-sengketa akan hanya menimbulkan instabilitas. Pada fihaknya, Deputi PM Tiongkok, Wang Yang mengakui bahwa dua perekonomian papan atas di dunia tidak bisa mencapai kesepakatan dalam semua masalah dan menganggap bahwa dialog selalau merupakan langkah yang lebih diprioritaskan dari pada konfrontasi.

Dialog tersebut diberitahukan berfokus membahas semua tantangan dan kesempatan tentang strategi dan ekonomi yang sedang dihadapi dua negara pada waktu mendesak dan untuk jangka panjang, di dalam hubungan bilateral, regional dan global. Tentang masalah Laut Timur serta kecemasan-kecemasan bersama seperti perubahan iklim, program-program nuklir Iran dan Republik Demokrasi Rakyat Korea, keamanan cyber dan hak manusia diberitahukan oleh AS sebagai prioritas-prioritas tinggi dalam agenda dialog tentang strategi dan ekonomi tahun ini./.

Komentar

Yang lain