Yunani menghadapi krisis politik baru.
(VOVworld) - Yunani harus menghadapi satu krisis politik baru setelah keputusan Pemerintah yang menimbulkan kejutan tentang penutupan perusahaan televisi nasional ERT yang sudah 60 tahun beraktivitas.
Menurut keputusan tersebut, Perusahaan televisi nasional telah harus menghentikan penyiaran pada 11 Juni ini, sehingga membuat kira - kira 2700 personel dari perusahaan ini harus sementara berhenti kerja. Ketika memberikan reaksi kepada keputusan tersebut, banyak wartawan ERT telah mulai melakukan demonstrasi duduk yang memakan waktu 24 jam di ibukot Athena dan kota Thessaloniki - kota yang besarnya nomor 2 di Yunani. Banyak personel lain tidak mau meninggalkan kantor dan berusaha menyebarkan pesan via Internet tentang rencana terus memprotes keputusan Pemerintah. Dalam menghadapi situasi ini, Pemerintah Yunani terpaksa mengerahkan polisi anti huru hara di semua kantor dari ERT di seluruh negeri untuk mencegah tindakan-tindakan sabotase.
Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras memberikan penjelasan bahwa keputusan Pemerintah dalam menutup pintu ERT adalah untuk membela kepentingan massa rakyat, menghapus keborosan dan situasi kurang transparan. Keputusan ini dikeluarkan pada latar belakang Pemerintah Yunani sedang harus melaksanakan pemangkasan perbelanjaan publik yang besar untuk menerima lagi paket bantuan besar dari para kreditor internasional./.