(VOVWORLD) - Nilai ekspor-impor Vietnam pada tahun 2024 mencapai sekitar 790 miliar USD, meningkat 15,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di antaranya, nilai ekspor dan impor juga meningkat secara mengesankan. Yang patut diperhatikan, tahun 2024 merupakan tahun ke-9 terus-menerus Vietnam mengalami surplus ekspor dengan sekitar 25 miliar USD.
Hasil ini menciptakan prasyarat bagi semua target pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun 2025 dan pada bertahun-tahun selanjutnya.
Pada latar belakang ekonomi dunia tetap mengalami pertumbuhan yang lemah, risiko inflasi yang tinggi, pertumbuhan nilai ekspor-impor telah banyak membantu perekonomian.
Ilustrasi (Foto: VOV) |
Yang patut diperhatikan, ekspor menegakkan digit rekor, 403 miliar USD, meningkat 13,6 persen dibandingkan dengan tahun 2023. Pertumbuhan mencatat terobosan di semua pasar, di hampir semua bidang dan struktur komoditas ekspor berpindah secara kuat dari mentah ke pengolahan, menegaskan partisipasi Vietnam yang lebih mendalam pada rantai produksi dan pasokan global.
Kawasan pasar Asia dan Afrika mempertahankan posisi strategis, menduduki prosentase 66,3 persen nilai total ekspor-impor Vietnam dengan dunia. Sementara itu, ekspor ke pasar Eropa dan Amerika juga meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan dengan tahun 2023 dan surplus perdagangan terhadap dua pasar ini untuk pertama kalinya melampaui 150 miliar USD. Bapak Dau Tuan Anh, Wakil Sekretaris Jendaral Federasi Industri dan Dagang Vietnam (VCCI) menegaskan:
“Pada tahun 2024, nilai total ekspor-impor Vietnam tertinggi dalam sejarah. Hal ini mencerminkan skala dan pengaruh perekonomian Vietnam dalam perekonomian global. Vietnam menjadi salah satu diantara negara-negara yang berdampak dan berpengaruh secara intensif dan ekstensif di pasar internasional”.
Pertanian menjadi titik cerah yang menonjol karena dalam nilai total kira-kira 25 miliar USD surplus ekspor tahun lalu, cabang pertanian memberikan sumbangan sebanyak 75 persen.
Cabang tekstil dan produk tekstil juga menandai melesatnya secara kuat dengan nilai eskpor yang mengalami pertumbuhan dua digit, membawa Vietnam menduduki posisi kedua di dunia tentang ekspor barang tekstil dan produk tekstil, setelah Tiongkok dan melampaui Bangladesh.
Dalam struktur impor, impor bahan produksi menduduki sekitar 93,7 persen, sementara itu impor barang konsumsi hanya menduduki 6,3 persen. Hal ini memperlihatkan perkembangan positif ketika badan usaha dengan kuat menyiapkan rencana produksi dan ekspor pada tahun lalu serta peranan merek konsumsi Vietnam di pasar dalam negeri.
Di atas dasar pertumbuhan ekspor-impor tahun lalu, menurut para ekonom, menargetkan total nilai ekspor-impor tahun ini meningkat 12 persen, mencapai taraf 1.000 miliar USD sangat implementatif. Ekonom Nguyen Thuong Lang menyatakan:
“Untuk mencapai target 1.000 miliar USD, hal yang belum pernah dipikirkan kita, bahkan dalam Strategi ekspor-impor komoditas Vietnam sampai tahun 2030.Kita perlu merevisi strategi menurut arah yang lebih tinggi dibandingkan dengan dulu. Selain itu, perlu menciptakan infrastruktur perdagangan pada situasi baru, khususnya infrastruktur digital, infrastruktur hijau dan yang lebih tinggi ialah kebijakan-kebijakan bantuan yang terkait dengan keuangan hijau, sumber daya manusia hijau, teknologi hijau dan sebagainya. Semua hal tersebut, jika dilakukan secara serempak, dapat mencapai target, bahkan bisa melebihi target.
Menteri Industri dan Perdagangan Nguyen Hong Dien (Foto: VOV) |
Meskipun hasil ekspor-impor tahun lalu mencapai prestasi yang sangat mengesankan, tapi Kementerian Industri dan Perdagangan menilai bahwa hasil tersebut belum berkesinambungan dan masih dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal yang sulit diduga. Sebagai perekonomian dengan tingkat keterbukaan yang tinggi, di samping memperkuat kemampuan melaksanakan semua Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), menghindari semua risiko terkait perlindungan perdagangan, menyimbangkan neraca perdagangan, di segi lagi, Vietnam harus aktif membuka pasar-pasar baru untuk memperhebat ekspor, meningkatkan kuantitas dan nilai. Menteri Industri dan Perdagangan Nguyen Hong Dien menegaskan:
“Terus mengembangkan dengan baik peranan dari sistem biro perdagangan Vietnam di luar negeri dalam membantu berbagai daerah dan badan usaha, memanfaatkan secara efektif semua FTA di mana Vietnam menjadi anggotanya untuk menganekaragamkan pasar, rantai pasokan dan memperkuat ekspor; aktif memberikan masukan dalam merundingkan, menandatangani baru dan meningkatkan berbagai FTA dengan para mitra potensial, menciptakan motivasi, memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi, memperkuat bantuan bagi badan usaha untuk memproduksi dan melakukan ekspor resmi yang terkait dengan pembenian merek, mendorong ekspor secara berkesinambungan”.
Untuk melaksanakan tujuan pengembangan ekspor-impor komoditas yang dikaitkan dengan investasi pada pembangunan infrastruktur ekonomi-teknik, sains-teknologi, transformasi digital, pengembangan ekonomi digital, pengembangan produksi yang hijau, bersih, berkesinambungan dan sirkular, peningkatan kadar inovasi kreatif dalam produksi ekspor, Vietnam juga mementingkan import teknologi dan penyerapan FDI yang berkualitas tinggi dari pasar-pasar yang berteknologi maju./.