Ciri-ciri khas festival Giong desa Phu Dong

(VOVworld) – Tokoh legendaris Giong merupakan salah satu di antara empat hulubalang yang dimuliakan sebagai tokoh-tokoh legenda yang hidup abadi di tempat pemujaan kramat di Vietnam, dipuja di banyak tempat dan banyak daerah yang mengadakan upacara untuk mengenangkannya. Akan tetapi festival Giong di kecamatan Phu Dong, kabupaten Gia Lam, Hanoi benar-benar merupakan festival “yang tak ada duanya” di Vietnam. Ini merupakan satu festival perang, memanifestasikan semangat melawan agresor asing dari orang Vietnam kuno, sekaligus memanifestasikan keinginan rakyat supaya negara damai dan rakyat aman tenteram.

Festival Tokoh legendaris Giong desa Phu Dong merupakan salah satu di antara pesta adat yang berskala paling besar di Vietnam Utara. Festival dimulai dari tanggal 6 sampai tanggal 14 bulan empat menurut kalender imlek. Warga desa mengadakan acara mengarak panji ke kuil Mau (Kuil Ibu), mengarakn nasi tawar ke kuil Thuong. Menurut legenda, pada tanggal 9 bulan empat tahun imlek adalah hari Tokoh legendaris Giong mengalahkan agresor asing “An” maka datang ke daerah ini dan ini juga merupakan hari utama dari festival. Untuk mengenangkan pahlawan tersebut, warga desa Phu Dong mengadakan acara mengarak tandu dari kuil Mau ke kuil Thuong dan mengadakan festival perang, merekonstruksikan pertempuran melawan agresor asing “An”.


Ciri-ciri khas festival Giong desa Phu Dong - ảnh 1
Panorama Fesitval Giong 
(Foto: internet)


Festival Giong di Phu Dong ada partisipasi dari 5 desa yang dikaitkan dengan legenda Tokoh legendaris Giong. Desa Phu Duc adalah tempat lahir Tokoh legendaris Giong, desa Phu Dong adalah tempat di mana Tokoh legendaris Giong menghimpun pasukan, desa Dong Vien adalah kampung halaman ibunya, desa Dong Xuan adalah tempat tinggal ibu Tokoh legendaris Giong dan desa Hoi Xa adalah tempat anak-anak gembala mengikuti Tokoh legendaris Giong melawan musuh. Festival Giong di desa Phu Dong merupakan satu festival perang tanpa senjata, semuanya direkonstruksikan dengan simbol dan merupakan satu panggung sandiwara besar di udara luar dengan ratusan pemain menurut skenario yang telah distandarisasi sejak zaman dulu. Hal yang menarik dari festival Giong adalah arti pendidikan semangat patriotisme, tradisi main silat, tekat gagah berani dan hasrat tentang kemerdekaan dan kebebasan bangsa.


 Ciri-ciri khas festival Giong desa Phu Dong - ảnh 2
Mereproduksikan citra tokoh legendaris Giong naik kuda mengusir agresor asing
(Foto: internet)


Kakek Phan Xuan Chinh, seorang lansia di desa memberitahukan, “Rakyat sangat antusias karena mempunyai satu warisan yang ditinggalkan oleh nenek moyang. Orang mengetahui Tokoh legendaris Giong mengalahkan agresor asing “An”, berterima kasih kepada dia maka dewasa ini rakyat sangat antusias memberikan sumbangan pada festival. Pernah banyak orang sukarela ikut serta pada festival sehingga harus ada seleksi. Kalau jadi berpartisipasi pada festival harus mengeluarkan cukup banyak biaya, karena kalau berpartisipasi untuk melayani Tokoh legendaris maka harus menjamu sahabat  dan saudara.” Festival Giong di desa Phu Dong setiap tahun menyerap kedatangan ribuan peserta dan puluhan ribu hadirin. Terutama ketika Festival Giong telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan budaya bukan kebendaan milik umat manusia pada tahun 2010, telah menyerap jumlah peserta dan pengunjung lebih banyak.

Oleh karena itu, persiapan dan pemilihan orang yang memainkan peranan “kakek Hieu”, hulubalang wanita, pasukan berbaju merah dan hitam dilakukan seleksi yang cermat. Menurut tradisi, siapa yang dipilih untuk memainkan tokoh “kakek Hieu” merupakan satu kehormatan bagi keluarga dan marganya dan disebutkan oleh warga desa sebagai “kakek Hieu” sampai akhir hidupnya. Yang memainkan peranan hulubalang wanita untuk melawan agresor “An” adalah gadis-gadis kecil yang sehat dan cantik di bawah umur 13 tahun serta pasukannya semuanya harus mengikuti latihan-latihan yang cermat. 


Ciri-ciri khas festival Giong desa Phu Dong - ảnh 3
Kakek Hieu memukul bonang pada Festival Giong
(Foto: internet)

Kakek Ngo Van Nhip, yang berpartisipasi pada pasukan serdadu Ai Lao pimpinan Tokoh legendaris Giong yang melawan agresor memberitahukan, “Saya berpartisipasi pada pasukan ini setiap tahun. Kalau tidak ada pasukan Ai Lao tidak bisa menjadi festival. Kami telah memainkan pasukan melawan musuh dan merasa senang, bangga mengenai tradisi selama beberapa generasi ini. Kita datang ke festival untuk memohon kemjuruan untuk keluarga, untuk negara damai dan rakyat aman tenteram.” Ciri khas dan unik Festival Giong yalah masyarakat menentukan bentuk festival, dengan proaktif menciptakan karya dan festival ini mempunyai daya tarik dalam usaha menyempurnakan watak manusia. Melalui peniruan terjadinya pertempuran Tokoh legendaris Giong zaman dulu untuk meningkatkan kesedaran masyarakat tentang persatuan seluruh rakyat, keseluruhan dalam usaha pembebasan dan pembelaan Tanah Air./. 

Komentar

Yang lain