Mengembangkan nilai pusaka dari peraturan desa dalam kehidupan kultural

(VOVworld) – Dalam khazanah budaya Vietnam ada satu pusaka yang teramat bernilai yaitu semua peraturan desa. Peraturan desa di semua daerah pedesaan senantiasa membawa kekhususan, memanifestasikan semangat ketaatan dari rakyat terhadap masyarakatnya. Bagaimana mengembangkan hal-hal yang positif dari peraturan desa pada periode dewasa ini. 

Mengembangkan nilai pusaka dari peraturan desa dalam kehidupan kultural - ảnh 1          

Peraturan desa
(Foto: vtc16.vn)

Dalam sejarah Vietnam, peraturan desa merupakan catatan tentang peraturan umum, prinsip perilaku bersama yang wajib harus ditaati, bersangkutan dengan kehidupan warga di desa. Semua pasal ini terbentuk dalam proses sejarah dan disesuaikan dan ditambah ketika diperlukan. Pada dinasti Tran, peraturan desa telah cukup populer dalam sistim desa dan kecamatan di Vietnam. Hampir semua peraturan desa ini mengungkapkan isi yang bersangkutan dengan kehidupan di desa seperti misalnya, keamanan, ketertiban, perilaku, pemberian penghargaan, pemberian hukuman sampai pelaksanaan semua bidang moral  yang memanifestasikan kewajiban anak terhadap ayah-ibu, kakek-nenek, istri terhadap suami dan lain-lain. Disamping faktor-faktor positif, mengalami setiap periode sejarah, banyak peraturan desa juga menentukan hal-hal yang dilarang dan hukuman yang keras. Akan tetapi, hal yang menonjol dalam semua peraturan desa dulu senantiasa ada banyak “rangsangan” yang tetap punya nilainya sampai dewasa ini, misalnya, peraturan desa dari desa Nhat Tan, kota Hanoi yang ada pada 100 tahun ini mencantumkan secara jelas “Mengajar pengetahuan kepada anak-anak merupakan kewajiban orang tua pelajar, tidak ada  yang menolaknya”. Atau peraturan desa dari desa Phu Xa Doai, peluaran kota Hanoi yang dibentuk pada tahun 1906 mempunyai ketentuan  yang mewajibkan anak-anak dari 5 sampai 6 tahun baik laki-laki atau perempuan harus bersekolah, kalau tidak, ayah-ibunya akan dikenai sanksi berupa uang. Banyak peraturan desa hingga sekarang tetap dipertahankan menurut tradisi, misalnya menentukan tanggung-jawab rakyat dalam memberikan sumbangan kepada desa dan lain-lain. Tran Hong Duc, 81 tahun di kota Hanoi memberitahukan: “Saya asal dari desa Quan Xuyen, kecamatan Thanh Cong, kabupaten Khoai Chau, provinsi Hung Yen dulu,  peraturan desa menentukan bahwa ketika anak perempuan bersuami dengan pria yang jauh tempatnya harus memberikan sumbangan dalam hal 500 butir batu kepada desa untuk membangun jalan desa. Sekarang ini, tidak ada ketentuan seperti itu lagi, tapi, desa tetap mengimbau sumbangan untuk pembangunan pedesaan baru. Bersama dengan Peraturan desa ini, banyak orang juga memberikan sumbangan untuk membangun kembali pintu gerbang desa, balai desa supaya semakin lebih megah, indah dan desa saya telah mendapat pengakuan sebagai desa berbudaya, desa pedesaan baru”.

Mengembangkan nilai pusaka dari peraturan desa dalam kehidupan kultural - ảnh 2          

Peraturan desa
(Foto: kiengiangvn.vn)

Pada kenyataan dewasa ini, peraturan desa tetap ada seiring dengan sistim perundang-undangan Negara. Ada pendapat yang menyatakan bahwa taraf sosial telah berkembang, oleh karena itu, peraturan desa di setiap desa bisa menciptakan perbedaan yang bersifat lokal. Akan tetapi, peneliti kebudayaan folklor, Profesor, Dokter Ngo Duc Thinh menyatakan bahwa kenyataan dalam Kitab undang-undang negara telah juga menarik banyak hal yang bersifat umum dari semua peraturan desa, oleh karena itu, antara peraturan desa dan undang-undang tidak saling berkontradiksi, tapi saling menambah. “Saya pikir bahwa undang-undang Negara bersifat umum, sedangkan, peraturan desa adalah mengkongkritkan, oleh karena itu, untuk melaksanakan peraturan desa, kita supaya mengkodifikasikan peraturan desa artinya memasukkan ide undang-undang Negara dalam bentuk peraturan desa”.

Mengembangkan nilai pusaka dari peraturan desa dalam kehidupan kultural - ảnh 3          

Peraturan desa
(Foto: vhttdlvinhphuc.vn)

Selama tahun-tahun belakangan ini, gerakan “seluruh rakyat bersatu padu membangun kehidupan yang berbudaya di gugus pemukiman penduduk” yang dicanangkan oleh Pengurus Besar Fron Tanah Air Vietnam dikaitkan dengan gerakan pembangunan pedesaan baru. Untuk menyambut kampanye ini, Pengurus Besar Front Tanah Air Vietnam di daerah-daerah telah memberikan masukan kepada pemerintahan daerah untuk menambah dan menganekaragamkan peraturan-peraturan desa di gugus pemukiman penduduk, oleh karena itu, telah turut melaksanakan secara baik gerakan membangun kehidupan yang berbudaya baru. Menurut itu, peraturan desa dibahas oleh rakyat sendiri, kemudian diesahkan oleh pemerintahan daerah di atas dasar kebulatan pendapat dan mewarisi hal-hal yang positif dari peraturan desa tradisional. Banyak ketentuan tentang pernikahan, upacara menyambut umur panjang, pemakaman dan lain-lain di daerah pedesaan dengan cara hidup baru telah disambut oleh rakyat dan mencapai hasil yang positif. Pada periode dewasa ini, semua peraturan desa di banyak daerah pedesaan sedang terus disempurnakan, melalui itu, berhasil mengembangkan faktor-faktor yang positif terhadap perkembangan semua desa di Vietnam pada periode perkembangan baru./. 

Komentar

Yang lain