Mengkonservasikan dan mengembangkan kebudayaan etnis minoritas Cham

(VOVworld) – Diantara pusaka-pusaka kebudayaan berbagai etnis di Vietnam, kebudayaan etnis minoritas Cham mempunyai selar yang mendalam di banyak bidang. Akan tetapi, pada zaman globalisasi dan integrasi internasional sekarang ini, semua nilai kebudayaan etnis minoritas Cham sedang menghadapi banyak tantangan. 


Mengkonservasikan dan mengembangkan kebudayaan etnis minoritas Cham - ảnh 1
Pertunjukan tarian di candi Cham
(Foto: daidoanket.vn)

Selar kebudayaan etnis minoritas Cham dimanifestasikan secara jelas dalam arsitektur dan seni ukir (kuil, candi dan patung pemujaan) dan di bidang-bidang lain seperti adat istiadat, pesta, keyakinan, agama, bahasa, huruf, permusikan, seni pagelaran dan lain-lain. Pada periode temu pergaulan dan integrasi internasional dewasa ini, banyak nilai budaya, terutama karya-karya sastra, cerita klasik, kitab suci, terutama ialah puluhan ribu buku-buku kuno yang ditulis dengan Akhar Thrah yang ada dari abad ke XVI yang terancam  mengalami punah dan hilang. Agar supaya kebudayaan etnis minoritas Cham terus hidup dan berkembang bersama dengan kebudayaan berbagai etnis sesaudara, komunitas etnis minoritas Cham sangat memperhatikan pekerjaan mengkonservasikan dan mengembangkan bahasa dan aksara etnisnya, terutama mengkonservasikan warisan aksara Cham kuno. Di samping itu ialah mengajarkan aksara etnis Cham kuno, membantu kaum muda mengerti tentang sejarah etnisnya dan menulis secara fasih aksara etnisnya. Bapak Thap Lien Truong, Peneliti Kebudayaan Etnis Cham provinsi Ninh Thuan memberitahukan: “Pekerjaan mengajarkan bahasa etnis Cham berlainan dengan bahasa Vietnam, bagi bahasa Vietnam hanya ada satu suku kata, tapi bagi bahasas Cham ada banyak suku kata. Oleh karena itu, harus memilih opsi pengajaran mana yang sesuai dengan bahasa dan aksara etnisnya”.

Warga etnis minoritas Cham juga menciptakan nilai-nilai musik, dan kesenian etnisnya yang khas dan diterapkan ke dalam aktivitas komunitas, menciptakan instrumen-instrumen musik yang khas seperti kecapi Ka Nhi, genderang Ba-ra-nung, instrumen musik tiup Saranai, bonang dan lain-lain. Bagi setiap instrumen musik, warga etnis Cham berhasil menciptakan nilai-nilai budaya musik yang khas tidak bisa dikelirukan dengan etnis-etnis lainnya. Akan tetapi, pertunjukan instrumen musik tradisional etnis Cham sekarang ini hanya tersbatas dalam aktivitas komunitas melalui ritual-ritual agama, sedikit dipertunjukkan secara luas di komunitas etnis-etnis lain. Lagu-lagu yang membawa irama lagu rakyat etnis Cham dewasa ini semakin sedikit. Masters Vu Thi Kim Yen, anggota redaksi Televisi kota Ho Chi Minh menyatakan bahwa agar supaya semua nilai musik dari etnis Cham terus hidup dan berkembang secara berkesinambungan dan berjalan seperjalanan dengan komunitas etnis Cham dalam proses perkembangan bersama Tanah Air, maka perlu memperhatikan beberapa solusi. “Bagi anak-anak etnis Cham, supaya memberikan kebijakan prioritas kepada siapa yang berbakat akan dapat belajar. Mereka sendiri adalah warga etnis, kalau dikombinasikan dengan apa-apa yang mereka peroleh, maka pasti mereka akan menciptakan produk-produk sesuai dengan etnisnya dan berhasil memenuhi tuntutan kejuruan dan sesuai dengan kecenderungan zaman”.

Belakangan ini, para peneliti kebudayaan juga merekomendasikan supaya memasukkan instrumen musik tradisional dan lagu-lagu rakyat etnis Cham ke dalam aktivitas hiburan di dalam dan luar komunitas. Para seniman-seniwati dan badan-badan fungsional meneliti, merekam dan mengedarkan CD musik tradisional etnis Cham di pasar untuk menyimpan, menyosialisasikan dan memenuhi kebutuhan mencari tahu dan menikmati dari banyak orang. Bersamaan itu, juga perlu menyosialisasikan musik etnis Cham secara lebih banyak lagi di media.

Menurut para peneliti, perlu mencari tahu tentang kemampuan beradaptasi dari komunitas etnis Cham daerah Nam Bo untuk mempunyai satu strategi mempertahankan, meneliti dan memperjelas ciri-ciri budaya yang khas dari warga etnis Cham. Doktor Phu Van Han, Wakil Kepala Institut Ilmu Sosial daerah Nam Bo dari Akademi Ilmu Sosial Vietnam menilai: “Kebudayaan etnis Cham sedikit mengalami perubahan dalam lingkungan multi kebudayaan di daerah Nam Bo. Kebudayaan etnis Cham mempunyai kekhasan umum ialah  faktor-faktor budaya Islam. Mereka juga sangat varitatif tentang ragam budaya seperti bahasa, permusikan, aktivitas komunitas yang membawa selar lokal, oleh karena itu, kita perlu menghormati dan mengkonservasikannya, dengan demikian, mereka baru bisa mempertahankan kebudayaannya”.

Semua sumbangan pendapat yang diberikan oleh para peneliti di depan lokakarya dengan tema “Kebudayaan etnis minoritas Cham dengan pekerjaan memenuhi kebutuhan perkembangan Tanah Air yang berkesinambungan” tampak telah membantu para pengelola kebudayaan di daerah-daerah pemukiman warga etnis minoritas Cham lebih mengerti tentang kenyataan pusaka kebudayaan etnis minoritas Cham dewasa ini. Semua pendapat ini juga turut membantu komunitas etnis Cham berhasil menyedari peranan dan tanggung-jawabnya dalam mengkonservasikan dan mengembangkan semua nilai kebudayaan etnisnya dan memenuhi kebutuhan perkembangan yang berkesinambungan dari Tanah Air. 

Komentar

Yang lain