Desa Kerajinan Membuat Sapu di Kecamatan Phu Binh, Kabupaten Phu Tan, Provinsi An Giang

(VOVWORLD) - Pada tahun 2006, desa kerajinan membuat sapu di Kecamatan Phu Binh, Kabupaten Phu Tan, diakui Komite Rakyat Provinsi An Giang sebagai desa kerajinan tangan dan industri kecil. Sekarang desa kerajinan ini kian diinvestasikan dan diperluas skala pembangunannya.

Desa kerajinan membuat sapu Con Nho sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, sebagian besar terkonsentrasi di Dusun Binh Thanh. Orang-orang lanjut usia menceritakan bahwa di masa lalu, di Déa Con Nho, rumput gelagah tumbuh secara subur. Pada musim banjir, warga memetik rumput gelagah, mengeringkannya, lalu mengikatnya menjadi sapu untuk digunakan di dalam rumah. Kerajinan mengikat rumput gelagah untuk membuat sapu menjadi mata pencaharian bagi banyak keluarga sejak itu. Sekarang di desa kerajinan tersebut terdapat sekitar 350 kepala keluarga produksi dan bisnis, menyerap partisipasi dari hampir 1.000 pekerja. Produk dikonsumsi di banyak daerah dalam negeri dan diekspor. Saudara Dao Trung Hieu, salah satu kepala keluarga produksi besar di daerah, memberitahukan:

Pasar konsumsi terutama adalah Kamboja, menduduki sekitar 70%, 30% sisanya dibagi rata-rata kepada pasar domestik, Indonesia, dan Thailand. Bulan-bulan menjelang Hari Raya Tahun Baru Kamboja adalah waktu paling sibuk dengan banyak pekerjaan. Pada saat itu, jumlah pesanan menjadi lebih banyak, dibutuhkan 60 hingga 70 pekerja per hari.

Desa Kerajinan Membuat Sapu di Kecamatan Phu Binh, Kabupaten Phu Tan, Provinsi An Giang - ảnh 1Saudara Dao Trung Hieu memperkenalkan model sapu yang diproduksi basisnya (Foto: VOV)

Menurut warga di desa kerajinan ini, sekarang pekerjaan mengikat rumput gelagah untuk membuat sapu telah mendapat bantuan dari mesin, sehingga sapu menjadi lebih tahan lama dan indah. Akan tetapi mayoritas tahapan dalam mengikat rumput gelagah untuk membuat sapu masih harus dilakukan secara manual. Berkat adanya output yang stabil, maka pendapatan pekerja juga stabil. Saudari Hai Vy, pengrajin sapu di Kecamatan Phu Binh, memberitahukan:

Dulu saya bekerja di satu restoran di Provinsi Binh Duong, kemudian saya kembali ke kampung halaman untuk bekerja. Saya sudah membuat sapu di sini selama lebih dari setahun, pendapatan saya cukup stabil.

Desa Kerajinan Membuat Sapu di Kecamatan Phu Binh, Kabupaten Phu Tan, Provinsi An Giang - ảnh 2Model sapu beragam, sesuai dengan kebutuhan pasar (Foto: VOV)

Dulu, kalau rumput gelagah merupakan bahan utama untuk membuat sapu hanya ada di musim banjir saja,  tetapi sekarang, sapu terbuat dari rumput awis, bahan yang dibeli dari provinsi-provinsi di Vietnam Tengah, tidak bergantung pada musimnya, bahan menjadi melimpah ruah. Bapak Cao Van Muc, pemilik satu basis produksi sapu di Dusun Binh Thanh, Kecamatan Phu Binh, memberitahukan:

Di masa lalu, kami rumput gelagah dikumpulkan dari Provinsi Ca Mau, Provinsi Kien Giang, tetapi sumber inputnya tidak stabil. Setelah itu, kami menggunakan rumput awis yang dibeli dari Vietnam Tengah. Mereka menjual dan menyerahkannya kepada kami sepanjang tahun. Setiap hari saya berhasil membuat sekitar 1.000 sapu.

Desa Kerajinan Membuat Sapu di Kecamatan Phu Binh, Kabupaten Phu Tan, Provinsi An Giang - ảnh 3Rata-rata setiap bulan, desa kerajinan ini memproduksi 200.000 sapu. Foto: VOV

Untuk mempertahankan dan mengembangkan desa kerajinan, Komite Rakyat Kecamantan dan Cabang Bank Kebijakan Sosial Kabupaten Phu Tan menciptakan syarat bagi warga untuk mendapati sumber modal pinjaman prioritas dengan suku bunga yang rendah. Dalam waktu panjang, saudara Ho Thanh That, pejabat pengelola desa kerajinan Kecamatan Phu Binh, memberitahukan:

Desa kerajinan telah menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat, turut menjamin jaring pengaman sosial. Pada umumnya siapapun yang bekerja di desa kerajinan tidak lagi miskin. Kecamatan Phu Binh dan Kabupaten An Phu sedang membina brand bagi desa kerajinan ini, membentuk satu koperasi, sehingga produk “Sapu Phu Binh” akan dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Sapu yang dibuat sepanjang tahun tidak hanya menciptakan pendapatan yang stabil bagi warga daerah saja, melainkan juga turut melestarikan, menjaga, dan mengembangkan kerajinan tradisional, mengkonservasikan budaya desa kerajinan./.

Komentar

Yang lain